Dinasti Abbasiyah mengembangkan sistem birokrasi yamg lebih kompleks dan efisien. Khalifah memegang kekuasaan tertinggi pemerintahan. Tetapi urusan administrasi sehari hari diserahkan kepada wazir atau perdana menteri. Pada dinasti ini juga memperkenalkan sistem penggunaan kredit surat yang dianggap sebagai cikal bakal cek modern, yang memudahkan perdagangan dan ekonomi. Qadi atau seorang hakim tetap memegang kekuasaan penuh terhadap penegakan aturan hukum serta penyelesaian masalah dalam Islam.
      Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa Dinasti Abbasiyah tidak terlepas dari didirikannya Baitul Hikmah. Tujuan didirikannya institusi tersebut berguna sebagai perpustakaan, akademi, dan pusat penerjemahan. Banyak karya ilmiah dari peradaban Yunani, Persia, dan India diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan dipelajari.Â
Banyak sekali ilmu pengetahuan berkembang seperti matematika, astronomi, kedokteran, filsafat dan ilmu pengetahuan alam. Ilmuwan yang terkenal seperti Al-Khawarizmi yang memperkenalkan aljabar dan konsep nol. Al-Battani dan Al-Farghini  membuat kontribusi penting dalam astronomi.Â
Ibnu Sina yang dikenal sebagai bapak kedokteran dan menulis buku  "The Canon Madicine" yang menjadi referensi kedokteran selama berabad-abad. Kemudian Al-Farabi dan Ibn Rushd yang mengembangkan filsafat dengan menggabunggkan antara pemikiran Yunani dan Islam. Karya mereka sangat berpengaruh besar pada filsafat Barat.
      Penyebab peradaban islam bergerak lambat karena dua faktor, faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internalnya dikarenakan adannya keterlibatan para ulama dengan penguasa, sampai saat ini para ulama masih sibuk ikut campur dalam proyek ortodoksi (Membangun dan memperkuat ajaran agama Kristen).Â
Kedua, tingginya kekerasan dan juga konflik dan adanya pengaruh keterbatasan ekonomi dan juga sosial di beberapa negara muslim. Ketiga, jauh dari kitab Al-Qur'an yang ana mereka hanya menjadikan kitab sebagai formalitas saja dan ritual semata terutama ketika ada nya budaya lain yang mendominasi mereka haampir jauh dari Al-Qur'an karna budaya yang pada saat itu memberikan pengaruh buruk dan juga ada nya sejarah ketika ada nya pengaruh 3 panji ( gold,glory,gospel)  yang mana gospel di situ maksudnya adalah untuk merubah  pemahaman sehingga masyarakat muslin juga terpengaruh dengan budaya barat. Dan pada saat itu, di bentuklah organisasi muhammadiyah untuk mengembalikan eskistensi Al-Qur'an dalam kehidupan masyarakat.
      Kemudian, faktor eksternalnya adanya invasi dari luar, pada saat adanya serangan pasukan dari mongol ke bagdad yang pada saat itu dapat menaklukkan beberapa negeri asia tengah dan persia dari genggaman kekuasaan Islam. selain itu, Kedua, adanya perang yang yang mempengaruhi peradaban islam seperti perang salib yang pada saat iru memicu terjadi nya koflik yang memakan korban jiwa pada daerah kubu islam. Ketiga, Bencana alam yang mana banyak sekali terjadi sperti wabah penyakit black death dan juga kelaparan yang berdampak pada peradaban islam.
      Oleh karena itu lah dapat disimpulkan bahwa alasan dari peradaban islam saat ini sangat tertinggal yaitu dikarenakan faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas. Alasan peradaban Islam tertinggal tidak serta merta karena satu faktor tertentu, tetapi sangatlah kompleks dari berbagai faktor.Â
Maka dari itu kita sebagai umat Islam janganlah terpaku atau kaku dalam menerima sesuatu yang baru, tetapi kita sebagai umat Islam di zaman ini dituntut untuk menjadi muslim yang kreatif, kompeten, dan berinovasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita tidak bisa mengurai benang kusut terkait ketertinggalan peradaban Islam karena banyak sekali benang yang menyebabkannya kusut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H