Demi melancarkan dakwah agama sekaligus menghormati Kerajaan Blambangan yang ketika itu memeluk agama Hindu, Sunan Giri kemudian mendirikan sebuah pondok pesantren yang disebut Kebo Mas. Berabad-abad kemudian, Kebo Mas menjadi Kecamatan Kebomas. Demi bal-balan, Kebomas pun dicomot jadi Kebo Giras.
Kini, Gresik United kembali berlaga di Divisi Utama, setelah terdegradasi dari kasta tertinggi Liga Indonesia pada tahun 2017 lalu. Lambat laun, pekik kebanggan Kebo Giras sudah tak terdengar gaungnya lagi.
Kemudian muncul si Atung dari Negeri Bawean. Ia lantas dipercaya membawa wangi nama Gresik di pentas dunia. Walau tak sepopuler saudara tuanya si Kebo Giras di kampung halaman, Atung tetap tabah menuliskan kisahnya sendiri. Kini, namanya menggema di segala penjuru nusantara sebagai salah satu tridente bersama Bhin Bhin dan Kaka. Niscaya, dalam beberapa tahun mendatang, akan ada klub sepak bola asal Gresik yang berminat memilih Kancil Giras sebagai julukan.
Representasi kehidupan sosial warga Gresik
Rupanya, perilaku tersebut bak cermin dari perilaku sosial warga Gresik. Walau menyandang gelar Kota Santri, Gresik juga merupakan surga dunia warung kopi. Lebih-lebih, kabupaten berpenduduk 1,3 juta jiwa ini dijuluki Negeri 1001 Warung Kopi. Padahal, Pemkab Gresik sendiri merilis data sebanyak 4.700 warung kopi yang beroperasi tersebar di seluruh penjuru daerah. Mestinya, Gresik dijuluki Negeri 4. 700 Warung Kopi.
Malam hari adalah waktu yang paling spesial bagi warga Gresik. Betapa tidak, baik tua-muda, laki-perempuan tumplek blek di warung-warung kopi. Mereka tampak sangat haus hiburan. Setiap kali ada penayangan langsung olahraga yang melibatkan bendera kebangsaan merah-putih, baik itu sepak bola, badminton maupun bola voli, bisa dipastikan warung-warung kopi dijubeli pelanggan.
Terakhir, ketika timnas sepak bola Indonesia sukses mengalahkan Taiwan di laga perdana pada Minggu (12/8/2018) malam hari itu, Wong Nggersik tak alpa mendukung timnas Garuda via layar kaca.
Atung effect
Tengok saja warga RW 06 Perum Bhakti Pertiwi Wetan yang dengan 'segera' menghias kampung mereka dengan pernak-pernik Asian Games. Kemudian ada perajin songkok asal Gresik yang dengan 'deras' mendulang rezeki setelah hasil karya produksinya dipesan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.