Mohon tunggu...
RANGGA NUGRAHA
RANGGA NUGRAHA Mohon Tunggu... Akuntan - Hi There
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

This is me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Megawati Tidak Ambil Pusing Omongan "Nyinyir": Kader PDIP Fokus Bantu Rakyat Hadapi Pandemi

4 Agustus 2021   14:12 Diperbarui: 4 Agustus 2021   14:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemilihan presiden memang masih tiga tahun lagi. Tapi sedari dini, manuver-manuver politik sudah dikerahkan. Relawan-relawan politik pun muncul bak jamur di musim penghujan. Yang disayangkan, ketika pandemi masih bergolak, ada saja pihak yang mencibir lawan politiknya.

Saling adu argumentasi di media massa jadi pemandangan biasa. Padahal, masa-masa genting ini justru saatnya Indonesia bersatu, mengesampingkan perbedaan politik dan bersama-sama memprioritaskan kepentingan rakyat.

Kampanye politik seharusnya dialirkan dengan kode etik. Berbeda bukanlah dosa. Perbedaan tidak selalu perlu berujung pertikaian.

Beda pandangan sah-sah saja, tapi ingat bahwa mesin partai pada akhirnya harus bermuara pada kepentingan rakyat yang saat ini semakin terhimpit akibat pandemi.

Ketika "lawan main" menyebarkan benci dari segala arah, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri justru semakin kencang menyuarakan persatuan.

Tak ambil pusing, dia malah menurunkan perintah kepada para kadernya untuk turun membantu rakyat di tengah pandemi Covid-19. Yang terpenting saat ini, menurut Megawati, partai harus hadir berada bersama dengan rakyat, meringankan beban mereka.

Instruksi itu disampaikannya melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia mengatakan bahwa Ketum meminta agar seluruh kegiatan partai mewakili wajah kemanusiaan, wajah kerakyatan.

Hasto mengatakan seluruh kader partai, baik di struktur kepengurusan maupun jabatan eksekutif dan legislatif, harus turun membantu rakyat. Secara khusus, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP akan bertugas memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

Menurutnya, sejak awal para kader PDIP telah menerima instruksi mendetail dari Megawati mengenai strategi dalam membantu penanganan pandemi, termasuk pelaksanaan dapur umum dan vaksinasi.

Bahkan, kata Hasto, Megawati menitipkan secara khusus kepada Mensos Tri Rismaharini agar Baguna bergerak serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Sejak Maret 2020, PDIP memang aktif membangun dapur-dapur umum, membagikan jamu, obat-obatan, sembako, menyediakan ambulans dan mobil jenazah serta mendorong percepatan vaksinasi.

Instruksi Ketum PDIP tersebut juga terus dilaksanakan. Pada Senin, 2 Agustus 2021, PDIP menggelar pelatihan asisten tenaga kesehatan secara luring di Gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Rekrutmen peserta juga terbuka untuk semua orang, tanpa melihat pilihan politik. Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu, menjelaskan, pelatihan ini diikuti oleh 982 peserta dari seluruh Indonesia.

Latar belakang pendidikannya pun bermacam-macam, dari SMK Kesehatan, hingga diploma 1, Diploma 3, dan S1 Kesehatan. Sekitar 258 pesertanya berjenis kelamin laki-laki dan 726 pesertanya perempuan.

Peserta itu nantinya akan diintegrasikan dengan Satgas Covid baik di pusat maupun di daerah, supaya bisa terlibat dalam kerja penanganan pandemi.

Upaya tersebut dilakukan karena PDIP melihat kasus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat, sedangkan fasilitas kesehatan sudah tidak mampu menampung pasien.

Akhirnya, sejumlah besar pasien terpaksa melakukan isolasi mandiri. Namun, kondisi pasien isoman pun kerap tidak termonitor dan terkontrol dengan baik oleh nakes akibat kurangnya sumber daya.

Hasto berharap dengan bertambahnya sumber daya manusia yang mumpuni, lebih banyak pasien Covid-19 yang bisa ditangani dengan baik.

Saatnya bersatu

Bekerja tanpa banyak bicara. Mungkin itu pesan yang ingin disampaikan oleh Hasto. Dalam satu kesempatan dia menyayangkan kepada pihak yang disebutnya hanya "nyinyir" dan mementingkan manuver politik.

Padahal, lanjut dia, Presiden dan Wakilnya sedang bekerja keras memimpin gerakan untuk mengatasi permasalahan yang muncul selama pandemi. Pada saat bersamaan, seharusnya setiap orang mengesampingkan pilihan politiknya dan bekerja sama untuk menghadapi pandemi.

Hasto menekankan bahwa mengatasi pandemi perlu dilakukan dalam kesatuan gotong-royong tanpa membedakan pilihan politik. Dia mengatakan, pandemi merupakan persoalan bersama, persoalan yang dihadapi Indonesia.

Menurutnya, kritik adalah hal biasa. Namun, baiknya kritik itu disampaikan ketika orang yang bersangkutan sudah terbukti bekerja keras untuk rakyat. Bicara tanpa melakukan apa-apa sama seperti pepatah "tong kosong nyaring bunyinya".

"Mari bekerja dengan semangat agar memastikan rakyat lebih baik. Mari kita kesampingkan motif politik elektoral. Namun mengutamakan bahwa rakyat bisa semakin menemukan optimisme dalam menghadapi pandemi," ucap Hasto.

Dia juga mengajak semua kalangan untuk mengedepankan energi positif. Dalam pandemi ini, semua golongan harus bergotong royong. "Kita harus punya kesadaran bahwa rakyat kini sedang mengalami kondisi tak mudah dalam pandemi," kata Hasto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun