Mohon tunggu...
RANGGA NUGRAHA
RANGGA NUGRAHA Mohon Tunggu... Akuntan - Hi There
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

This is me

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

RS Darurat Jadi Prioritas Pemprov di Sejumlah Daerah

10 Juli 2021   21:20 Diperbarui: 10 Juli 2021   21:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tingginya kasus Covid-19, membuat sejumlah pemerintah provinsi membangun Rumah Sakit Darurat. Yang terkini, Asrama Haji Pondok Gede dijadikan tempat untuk menangani pasien Covid-19.

Gedung A, B, C, H, dan D5 akan digunakan untuk perawatan pasien gejala ringan hingga sedang. Untuk perawatan yang intensif pasien dengan gejala berat akan dirawat di gedung Arafah. Akomodasi tenaga kesehatan akan menggunakan gedung lainnya.

"Kita juga siapkan dua gedung untuk akomodasi tenaga kesehatan. Jadi total ada delapan gedung yang akan digunakan di Asrama Haji Pondok Gede untuk penanganan Covid-19," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar.

Begitu juga di Kota Malang, yang sedang membuat Rumah Sakit Darurat. Menurut Wali Kota Malang Sutiaji pun akan membangun rumah sakit darurat untuk menampung para pasien Covid-19, dengan gejala sedang hingga berat.

"Saat ini sudah pembicaraan tadi dengan rumah sakit, sudah saatnya kita membuat rumah sakit darurat. Jadi bukan safe house saja," kata Sutiaji.

Beberapa rumah sakit dengan gejala sedang hingga berat sudah penuh, hingga UGD RSSA yang seharusnya merawat 20 pasien, bisa diisi sampai 40 pasien Covid-19

"Karena jujur di Kota Malang, sudah crowded, semua bed sudah penuh. Tadi dengan Pak Sekda dan Pak Kadinkes mungkin ditaruh di (Rumah Sakit) Supraoen. Insya Allah kami akan berbicara dengan karumkit - karumkit (kepala rumah sakit), kepala rumah sakit untuk melakukan itu," ucap pria kelahiran Lamongan ini.

Ada juga wacana tentang Kompleks Gedung MPR/DPR untuk dijadikan sebagai RS Darurat. 

Beberapa politikus menyetujui wacana tersebut, seperti Fadli Zon dan Benny Kabur Harman yang setuju untuk menjadikan ruangan kosong Gedung MPR/DPR semetara dijadikan ruang perawatan pasien Covid-19.

Penambahan RS Darurat menjadi faktor penting untuk tetap melayani masyarakat penderita Covid-19 di tengah lonjakan kasus. 

Ketua DPR Puan Maharani meninjau penanganan pandemi saat di Surabaya kemarin (8/7). Memeriksa persiapan RS lapangan di daerah Kedung Cowek dan juga pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 November (G10N).

Saat tiba di RS lapangan, mantan Menko PMK langsung mengecek dan memastikan kelengkapan faskes. Dari ruangan hingga faskes lainnya. Ia pun sempat mencoba beberapa fasilitas. Ketika masuk ke ruang perawatan, Ia duduk di salah satu tempat tidur. Dia juga melihat ruang penyimpanan obat.

Semua daerah diharuskan untuk meningkatkan rasa dan lebih peka terhadap keadaan yang darurat ini dalam penanganan virus corona. Sejumlah fasilitas perawatan harus dipenuhi. Salah satunya, RS lapangan. "Bekerja dengan sense of emergency. Bukan dengan prosedur biasa," papar Puan Maharani. 

Pendirian RS lapangan mendapatkan apresiasi. Sebab, banyak faskes yang penuh. Tingkat keterisiannya sudah mencapai 80 persen. Puan terus mendorong untuk memperbanyak rumah sakit darurat yang lain. Sebagai contoh, menggunakan bangunan lain untuk dijadikan tempat perawatan darurat. "Kalau membutuhkan alih fungsi bangunan menjadi RS, ayo segera lakukan," tuturnya.

Puan berikan 30 ribu vaksin

Sekitar 30 ribu dosis vaksin diserahkan oleh Puan untuk masyarakat Surabaya dan Jawa Timur yang disalurkan melalui pemerintah Surabaya. Diharapkan bantuan vaksin dari DPR RI akan mempercepat target vaksinasi di Jawa Timur.

"Kehadiran saya adalah untuk melihat langsung bantuan atau tambahan vaksin 30 ribu yang diberikan oleh DPR melalui Kota Surabaya untuk vaksinasi massal yang dilakukan di Surabaya ini," kata Puan di Surabaya, Kamis (8/7).

Selama 20 hari sejak 6 Juli 2021, akan berlangsung Vaksinasi Covid-19 di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya. 50 orang per hari menjadi target minimal penerima vaksin di lokasi tersebut.

"Insya Allah bisa lebih cepat mencapai target vaksinasi. Saat HUT RI 17 Agustus paling tidak sudah mendekati target yang diharapkan," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun