Mohon tunggu...
Rangga Hilmawan
Rangga Hilmawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pemikiran adalah senjata Mematikan. Tulisan adalah peluru paling tajam

Seorang Pemuda Betawi - Sunda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[254] Bunga Anyelir

24 November 2020   00:44 Diperbarui: 24 November 2020   01:13 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai saati itu, aku suka bunga anyelir, Aku bisa selalu mengingatmu. Kapanpun kumau.

Aku persembahkan Anyelir merah untukmu, bukan sebagai tanda cinta, hanya sebagai penanda yang harus kau tau, bahwa aku selalu rindu.

Atas senyum yang kau berikan bukan terkhusus untukku, tapi dalam diam, aku mengagumi itu.

Terima kasih, pada harapan yang tidak pernah putus untuk teguh meyakinkanmu.

Pesan yang secara eksplisit menggambarkan ketidak mampuan diriku untuk berkata benar dan jujur pada perasaan, sekali lagi, aku belum siap untuk kehilangan senyum manis nan damai yang selalu asyik kunikmati. aku tidak siap untuk mengungkap jika akhirnya semua akan lenyap.

karena aku sudah mantap memilihmu dalam doa, menjadikan tanda-tanda yang selama ini kujaga untuk tetap dalam rencana-rencana. walau hanya sebatas berencana dan Tuhan penentu segalanya, aku percaya bahwa doa baik, akan mempunyai akhir yang baik juga. Semoga kita dapat bergenggam tangan suatu hari nanti, disaat aku sudah selesai dengan jalan memperbaiki diri.

Aamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun