Mohon tunggu...
Rangga Hilmawan
Rangga Hilmawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pemikiran adalah senjata Mematikan. Tulisan adalah peluru paling tajam

Seorang Pemuda Betawi - Sunda

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Vespa dan Kesederhanaan

7 Maret 2020   17:32 Diperbarui: 8 Maret 2020   01:55 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2000-an menjadi tahun yang kelam bagi pabrikan asal Italia ini, karena invasi besar-besaran dari pabrikan asal Jepang, harga yang murah, irit bahan bakar, ditambah sistem kredit yang bisa didapatkan dengan tanpa susah payah. 

Namun karena kecintaan terhadap kendaraan asal Italia ini, vespa hingga kini masih sering kita temui di jalan, walaupun populasinya tidak sebanyak pabrikan asal Jepang.

Jika kita berbicara vespa, maka tidak akan bisa lepas dari romantisme, modis, dan klasik. Ketiga hal ini pasti akan melekat di dalam benak setiap pecintanya. 

Bagaimana tidak, vespa selalu digambarkan dengan keromantisan, salah satu scene dalam film catatan akhir sekolah yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, seorang guru favorit dibonceng oleh sang suami menggunakan kendaraan vespa dalam keadaan hujan gerimis dengan duduk menyamping dan payung yang dipegang untuk menjaga mereka berdua dari terpaan air hujan, atau grup band Naif dengan judul lagunya Piknik 72. 

"Pergi di hari minggu dengan pacar baru, naik vespa keliling kota sampai binaria, hatiku senang gembira."

Contoh lain dari keromantisan vespa ada pada kehidupan nyata, dimana ketika kita melihat sepasang kekasih berboncengan menggunakan vespa, dengan satu lengannya melingkar memegang pinggang sang pengendara (lelaki), pasti kita akan iri melihat keromantisan dan kesederhanaan mereka. 

Kesan modis dan klasik akan melekat secara otomatis kepada pengguna Vespa, tidak terkecuali. Bagaimana tidak, dengan hanya memakai sepatu, celana panjang, dan vest (rompi dari bahan parasut) sudah terlihat modis sekali. 

Ditambah kendaraan yang dikendarai adalah vespa yang notabene menjadi barang yang langka dengan design motor yang sederhana menjadikan pengendara terlihat modis, klasik, dan pastinya asik.

Saat ini vespa menjadi kendaraan yang langka, dengan harga jual bekas yang cukup variatif, tergantung dari kelengkapan, tahun pembuatan, dan keaslian spare parts yang melekat pada kendaraan itu sendiri. Pecinta dan populasi vespa di tanah air merupakan jumlah terbanyak kedua setelah negara kelahirannya Italia. 

Ada ratusan komunitas pecinta vespa di negeri ini dengan genre dan alirannya masing-masing, serta banyak event-event pecinta vespa, dari mulai tingkatan lokal, nasional, asia, hingga dunia. Tercatat VAC (Vespa Antique Club) merupakan pelopor dari komunitas vespa yang didirikan pada tahun 1993. 

Ada pula VCI (Vespa Club Indonesia) yang merupakan satu-satunya komunitas yang tergabung dalam VWC (Vespa World Club), Beats Boys yang dikenal dengan gaya yang nyentrik dan Mods May Days-nya, SOG (Scooter Owners Group) yang chapternya hingga keluar negeri seperti Brunei, serta masih banyak lagi komunitas pecinta vespa di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun