Mohon tunggu...
Rangga Dewa
Rangga Dewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas pamulang

Saya suka menuliskan beberapa pendapat atau mengekspresikan imajinasi saya di dalam kertas ataupun media yang tersedia di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kosa Kata "Alay" Inovasi atau Penyimpangan?

28 Juni 2024   00:52 Diperbarui: 28 Juni 2024   00:55 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemahaman Bahasa Baru

Bahasa adalah entitas dinamis yang terus berkembang. Pemahaman terhadap bahasa-bahasa baru, termasuk bahasa gaul, memerlukan:

1. Konteks Penggunaan : Memahami konteks di mana bahasa tersebut digunakan membantu dalam mengerti maknanya. Bahasa gaul sering digunakan dalam situasi informal dan antar kelompok sebaya.

2. Paparan dan Interaksi : Sering terpapar pada bahasa gaul melalui media sosial, percakapan sehari-hari, dan budaya pop dapat meningkatkan pemahaman seseorang terhadap bahasa tersebut.

3. Pembelajaran dan Dokumentasi : Dokumentasi dan pembelajaran aktif tentang bahasa baru, seperti yang dilakukan oleh linguistik modern, membantu dalam mengkaji dan memahami perubahan bahasa.

 Bahasa Slang dalam KBBI

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai otoritas leksikografi Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam mendokumentasikan dan meresmikan kata-kata baru, termasuk yang berasal dari bahasa slang. Proses ini melibatkan:

1. Pengamatan dan Penelitian : Kata-kata slang yang digunakan secara luas dan konsisten diamati dan diteliti oleh para ahli Bahasa.

2. Penerimaan Sosial : Kata tersebut harus diterima oleh masyarakat luas dan tidak hanya digunakan oleh kelompok tertentu saja.

3. Kesinambungan Penggunaan : Kata-kata yang menunjukkan kesinambungan penggunaan dalam jangka waktu tertentu memiliki peluang lebih besar untuk dimasukkan ke dalam KBBI.

                        Bahasa gaul dan slang memang memiliki potensi untuk memperkaya bahasa, namun juga menimbulkan tantangan dalam mempertahankan kaidah bahasa yang baku. Oleh karena itu, keseimbangan antara inovasi bahasa dan pelestarian bahasa baku sangat penting untuk memastikan bahasa tetap relevan dan fungsional di berbagai konteks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun