Penasaran membuatnya beranjak dari ranjang, Ia niatkan untuk berteriak jika ternyata kedapatan ada pencuri masuk.Â
Kemudian ia mengintip dari lubang pintu kamarnya yang mengarah lurus kearah dapur, sumber dari suara yang mencurigakan itu berasal. Bayangan hitam sosok terlihat membesar disinari lampu lilin yang di pasang oleh mamanya di meja dapur.
Sosok itu berhenti di samping gantungan jaket papanya.Â
Diperhatikanya oleh gadis itu yang ternyata seorang kakek tua berbadan gemuk berbaju lurik dengan ikat kepala berwarna hitam sedang menjulurkan tangan seperti meraih sesuatu dari gantungan baju ayahnya.
Gadis kecil ini termangu tidak dapat berucap kata melihat sesosok asing di dalam rumahnya sedang melakukan hal yang mencurigakan.
" Dia pasti pencuri " sekar tambah yakin.
" Tapi bagaimana ia bisa masuk? " pikir gadis kecil itu heran, Ia tahu bahwa mamanya selalu rajin mengunci pintu.
Sampai ia sadar bahwa ini bukan rumahnya yang ada di kota. Lalu ketakutan mulai mengajaknya memikirkan lelembut.
" Manusia kah?"
" Hantu kah? " kepalanya dipenuhi pertanyaan sampai akhirnya ia sadar bahwa ramadhan masih lusa dan sampai besok setan masih belum terbelenggu.
Kemudian sosok itu menoleh kearah si gadis, seolah sadar bahwa si gadis sedang mengawasi.
Kali ini si gadis menatap lurus kearah muka si sosok. Sambil tersenyum, sosok itu mengankat jari telunjuknya ke depan mulut sambil bersuara
" Ssst ! " mengisyaratkan untuk diam; kemudian menunduk memberi tabik dan berjalan mundur dengan kaki terseok keluar melalui pintu dapur dan menghilang tidak terdengar lagi.