Mohon tunggu...
Rangga Aris Pratama
Rangga Aris Pratama Mohon Tunggu... Buruh - ex nihilo nihil fit

Membaca dan menulis memiliki kesatuan hak yang sama, seperti hajat yang harus ditunaikan manusia setelah makan dengan pergi ke toilet setiap pagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sosok yang Muncul dari Pintu Dapur

5 Maret 2022   14:25 Diperbarui: 19 Maret 2022   11:58 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penasaran membuatnya beranjak dari ranjang, Ia niatkan untuk berteriak jika ternyata kedapatan ada pencuri masuk. 

Kemudian ia mengintip dari lubang pintu kamarnya yang mengarah lurus kearah dapur, sumber dari suara yang mencurigakan itu berasal. Bayangan hitam sosok terlihat membesar disinari lampu lilin yang di pasang oleh mamanya di meja dapur.

Sosok itu berhenti di samping gantungan jaket papanya. 

Diperhatikanya oleh gadis itu yang ternyata seorang kakek tua berbadan gemuk berbaju lurik dengan ikat kepala berwarna hitam sedang menjulurkan tangan seperti meraih sesuatu dari gantungan baju ayahnya.

Gadis kecil ini termangu tidak dapat berucap kata melihat sesosok asing di dalam rumahnya sedang melakukan hal yang mencurigakan.

" Dia pasti pencuri " sekar tambah yakin.
" Tapi bagaimana ia bisa masuk? " pikir gadis kecil itu heran, Ia tahu bahwa mamanya selalu rajin mengunci pintu.

Sampai ia sadar bahwa ini bukan rumahnya yang ada di kota. Lalu ketakutan mulai mengajaknya memikirkan lelembut.


" Manusia kah?"
" Hantu kah? " kepalanya dipenuhi pertanyaan sampai akhirnya ia sadar bahwa ramadhan masih lusa dan sampai besok setan masih belum terbelenggu.

Kemudian sosok itu menoleh kearah si gadis, seolah sadar bahwa si gadis sedang mengawasi.

Kali ini si gadis menatap lurus kearah muka si sosok. Sambil tersenyum, sosok itu mengankat jari telunjuknya ke depan mulut sambil bersuara

" Ssst ! " mengisyaratkan untuk diam; kemudian menunduk memberi tabik dan berjalan mundur dengan kaki terseok keluar melalui pintu dapur dan menghilang tidak terdengar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun