Mohon tunggu...
Rangga AlbirraWardhana
Rangga AlbirraWardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UniversitasAirlangga

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sistem Cerdas untuk Pengenalan Teknologi Tempat Sampah : Solusi Terintegrasi untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

23 Desember 2024   18:11 Diperbarui: 23 Desember 2024   18:11 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sistem Cerdas untuk Pengenalan Teknologi Tempat Sampah: Solusi Terintegrasi untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

1. Pendahuluan

  • Latar Belakang Masalah

    • Sampah menjadi masalah serius di Indonesia, dengan peningkatan volume yang berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan.
    • Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai pemilahan sampah, khususnya antara sampah organik dan anorganik, menyebabkan pencampuran yang menghambat proses daur ulang.
  • Tujuan Penelitian

    • Mengembangkan alat berbasis Internet of Things (IoT) untuk membantu masyarakat dalam memilah sampah secara otomatis.
    • Meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah oleh petugas kebersihan melalui pemantauan real-time.

2. Tinjauan Pustaka

  • Penelitian Terdahulu

    • Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai alat pemilah sampah, dengan fokus pada teknologi IoT dan sensor untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah.
    • Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan solusi yang lebih murah dan efisien dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
  • Teknologi yang Digunakan

    • NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler utama.
    • Sensor proximity, infrared, kapasitif, dan induktif untuk mendeteksi jenis sampah.
    • Sensor ultrasonik untuk memantau ketinggian sampah.

3. Metode Penelitian

  • Studi Pendahuluan

    • Tinjauan literatur dan observasi perilaku masyarakat dalam membuang sampah.
    • Wawancara dengan petugas kebersihan untuk memahami proses pengelolaan sampah.
  • Rancangan Hardware dan Software

    • Pengumpulan kebutuhan alat melalui studi literatur dan wawancara.
    • Perancangan alat berbasis IoT dengan protokol MQTT untuk komunikasi data.
  • Pengujian dan Validasi

    • Pengujian fungsionalitas alat dan akurasi sensor dalam membedakan jenis sampah.
    • Pengujian integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak.

4. Hasil dan Pembahasan

  • Hasil Pengujian

    • Alat berhasil memisahkan sampah dengan akurasi tinggi, dengan jarak deteksi optimal 3 mm.
    • Aplikasi monitoring berbasis web memungkinkan petugas kebersihan untuk memantau ketinggian sampah secara real-time.
  • Analisis Efektivitas

    • Alat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemisahan sampah.
    • Mempermudah proses pengelolaan sampah oleh petugas kebersihan.

5. Kesimpulan

  • Alat pemilah sampah berbasis IoT yang dikembangkan berhasil membedakan jenis sampah organik dan anorganik.
  • Protokol MQTT efektif dalam pengiriman data ke aplikasi monitoring, membantu petugas kebersihan dalam pengelolaan sampah.

6. Saran

  • Pengembangan Sensor

    • Riset lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi dan sensitivitas sensor.
  • Optimalisasi Jarak Sensor

    • Uji coba lebih lanjut untuk menentukan batasan jarak yang dapat diterapkan.
  • Peningkatan Aplikasi Monitoring

    • Rancang antarmuka pengguna yang lebih intuitif dan responsif.
  • Kolaborasi dengan Pihak Ketiga

    • Jalin kerjasama dengan institusi atau organisasi yang berfokus pada lingkungan.

7. Daftar Pustaka

  • A. Wafi, H. S. and S. A. (2020). "Prototipe Sistem Smart Trash Berbasis IoT (Internet of Things) dengan Aplikasi Android." Jurnal Teknik Elektro Dan Komputasi (ELKOM), 2 (1), 20 -- 29.
  • H. D. Ariessanti, M. and J. W. (2019). Sistem Pembuangan Sampah Otomatis Berbasis IoT Menggunakan Mikrokontroler pada SMAN 14 Kab.Tangerang. CCIT Journal, 12 (2), 229 -- 240.
  • Y. A. Bahtiar, D. A. M. T. and T. H. (2019). Pemilah Organik dengan Sensor Inframerah Terintegerasi Sensor Induktif dan Kapasitif. Jurnal EECCIS, 13 (3), 109 -- 113.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun