Mohon tunggu...
Randy Firmansyah
Randy Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Learner

Sharing

Selanjutnya

Tutup

Love

Mengapa Kita Jatuh Cinta? Memahami Proses Kimiawi dan Psikologis di Balik Perasaan Cinta

1 Oktober 2024   11:11 Diperbarui: 1 Oktober 2024   11:15 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, mengapa kita jatuh cinta? Jawabannya adalah kombinasi antara biologi dan psikologi. Cinta bukan sekadar soal emosi atau perasaan, tetapi juga melibatkan proses kimiawi yang kompleks di otak. Hormon-hormon seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin berperan besar dalam membentuk perasaan cinta dan menjaga hubungan tetap kuat.

Memahami bagaimana proses ini bekerja dapat membantu kita lebih mengerti perasaan kita sendiri, serta bagaimana menjaga hubungan tetap harmonis dan sehat. Jadi, lain kali ketika jantung Anda berdebar saat melihat si dia, ingatlah bahwa cinta bukan hanya soal hati, tetapi juga tentang otak yang bekerja lebih keras dari biasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun