Jadi, mengapa kita jatuh cinta? Jawabannya adalah kombinasi antara biologi dan psikologi. Cinta bukan sekadar soal emosi atau perasaan, tetapi juga melibatkan proses kimiawi yang kompleks di otak. Hormon-hormon seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin berperan besar dalam membentuk perasaan cinta dan menjaga hubungan tetap kuat.
Memahami bagaimana proses ini bekerja dapat membantu kita lebih mengerti perasaan kita sendiri, serta bagaimana menjaga hubungan tetap harmonis dan sehat. Jadi, lain kali ketika jantung Anda berdebar saat melihat si dia, ingatlah bahwa cinta bukan hanya soal hati, tetapi juga tentang otak yang bekerja lebih keras dari biasanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H