Ocean Stallion Vagano berdiri tegak. Mengucap lirih nama wanita muda yang selalu diam-diam ia selalu rindukan, "Emily."
Ia selalu merasakan beban yang berat sekali bila harus mengenang gadis itu, teringat pada keberadaannya di sini selama entah beberapa minggu atau bulan.
Setelah semua hal menyedihkan yang terjadi, Ocean dan adik kembarnya, Sky, harus merelakan kembalinya Emily kepada keluarga besarnya. Tak ada lagi alasan untuk menahan-nahan gadis yang terlalu sedih dan hancur hati setelah menjadi saksi pelampiasan dendam antara ayah dan tiga anak kembarnya yang menderita gegara cinta segitiga di masa silam.
Kematian Hannah si 'Wanita Tua Jahat' dan Zeus si 'Monster Lorong Bawah Tanah' disangka semua orang mengakhiri segalanya. Kutukan dianggap telah punah karena berhasil memperoleh tumbalnya. Dan Pedang Terkutuk Dangerous Attraction sudah kembali tersimpan di Museum, dengan pengamanan super ketat.
Bahkan Kembar Vagano telah mengantisipasi segala kemungkinan terburuk, 'mengasingkan' Earth Avalanche Vagano, adik bungsu mereka yang sempat memberontak dan ingin melawan kakak-kakaknya pada malam kelam itu, dimana pertarungan pedang yang berlangsung malah mencabut nyawa ayah mereka, bukan dengan ujung runcingnya, namun dengan terhempasnya Zeus di atas karang-karang tajam.
Ocean hampir tak mengenal sang ayah, namun ia sempat merasakan hampa yang amat sangat. Apalagi Emily, tak mampu berlama-lama lagi tinggal di sana dan segera berpamitan kepadanya saat ada kapal kargo merapat untuk suplai logistik.
"Ocean, maafkan aku yang terburu-buru memutuskan untuk pulang ke tempat asalku. Terima kasih untuk segalanya, namun aku harus kembali secepatnya. Keluargaku menungguku di Evermerika. Mereka pasti masih mencemaskan nasibku dan sangat rindu denganku, kembalinya diriku dengan selamat sebagai kejutan manis akan sangat melegakan mereka."Â
Demikian pamit Emily saat merapikan sendri kamar tamu mewah yang telah dihuninya selama beberapa waktu. Membereskan semuanya untuk terakhir kali, gadis itu bahkan tak ingin memandang mata biru Ocean yang berkaca-kaca.
Ocean tak pernah tahu bagaimana perasaan Emily yang sebenarnya. Gadis itu lebih banyak berdiam diri, setelah Earth lebih dahulu 'dikirimkan' entah kemana oleh kedua kakaknya dengan alasan 'akan direhabilitasi'. Emily tak berkomentar apa-apa soal alasan itu. Semua masih menjadi misteri hingga saat ini; apakah Emily dan Earth benar-benar pernah 'bersama' atau bahkan lebih dari itu?
'Apakah hati Emily memilih Earth, adikku yang terkutuk?'
Mereka bahkan tak banyak berkata-kata, apalagi mengucap janji apa-apa saat kapal kargo yang akan ditumpangi Emily siap untuk mengangkat sauh dan berangkat ke pulau terbesar terdekat.