Sementara itu, jauh di sebuah pulau terpencil di tengah lautan Evertika maha luas...
Hari masih di penghujung sore menjelang senja, cuaca cerah berangin, suasana sangat sunyi, hanya terdengar pekik burung-burung camar di kejauhan, bersahutan dengan debur ombak di pantai.
Seorang pemuda tampan berambut cokelat panjang termenung, duduk sendiri di hadapan tiga nisan pualam hitam nan dingin. Tertulis dalam tinta emas, 'Beristirahat dengan tenang:'
'Archduke Zeus Calamity Vagano'
'Duchess Florencia Lancaster-Vagano'
'Hannah Miles'
Tiga nama, tiga orang manusia yang kini 'betul-betul nyata' dan pasti semuanya sudah tiada.
Di masa lalu, mereka terlibat cinta segitiga hingga Zeus memutuskan kekasihnya Hannah dan memilih mempersunting Florencia Lancaster, alias Florence. 'Darah biru harus bersatu dengan darah biru', itulah aturan tak tertulis di kalangan bangsawan Everopa. Rakyat jelata, walau kalangan sosialita berada dan selebriti ternama, bukan jaminan akan diterima dalam lingkungan kebangsawanan mereka yang kolot dan kaku.
Sang Ayah, yang disangka telah lama mati, ternyata masih hidup. Namun kemudian mati lagi karena terjatuh dari atas tebing ke laut, tak jauh dari lokasi pemakaman ini.
Zeus tewas mengenaskan saat 'menyelamatkan seseorang yang pemuda itu sempat cintai. Gadis asing yang dihantarkan lautan ke pulau terasing ini, tiga tahun silam.