Tangan Ocean yang hangat lembut, tangan Earth yang masih kasar saat itu.
Apa yang mereka lakukan pada tubuh wanitanya, sesekali dengan hati-hati, di lain waktu dengan setengah memaksa.
'Ya Tuhan! Jangan, jangan buat aku lagi teringat kepada mereka! Aku tak kuat! Aku merasa begitu tak berdaya!' jerit Emily tertahan saat ia hampir mencapai 'puncak' kepuasannya saat mencoba menggapainya sendiri. Ia belum berani memasukkan apapun ke dalam milik pribadinya. Cukup dengan menggesekkannya saja dengan paha atau tangan, ia sudah merasa 'nikmat'.
Yang satu itu, ia belum berikan kepada siapa-siapa.
Namun hingga kini, mengapa masih Earth yang ia paling 'rindukan'? Mengapa bukan Ocean yang pertama kali ia kenal, yang pertama kali menyelamatkannya?
'Earth, dimana kau berada sekarang? Bukankan kau dikirimkan ke Evermerika juga oleh kedua kakak kembarmu? Aku ingin mencarimu, Earth! Aku ingin...'
Emily segera berpakaian, ditepiskannya semua pikiran gila tak masuk akal itu.
Ia harus mengajar lagi hari ini! Segera mandi, sarapan pagi dan berangkat ke sekolah!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI