Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 92: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

7 Agustus 2023   10:34 Diperbarui: 7 Agustus 2023   10:37 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Earth sudah mengerti dan siap akan penolakan Emily atas apa yang ia perbuat. Ia tahu, bahkan hingga saat ini, gadis itu takkan ingin mereka berbuat hingga sejauh itu.

Walaupun sedang tak ada siapa-siapa.

Tapi pemuda itu menunggu, sementara tentu saja ia tak ingin menghentikan keinginannya mencumbu gadis yang beberapa hari ini terombang-ambing pada penemuan, fantasi dan keinginan terpendamnya sendiri.

"Kumohon, kau boleh minta bantuanku apa saja, asalkan kita jangan dulu begini," Emily akhirnya bisa mendorong dada Earth untuk menjauh, sambil berusaha menutup dirinya yang mulai terbuka tak karuan.

"Asalkan apa? Tidak menikmati kesucianmu?" Earth tersenyum, merasa kesal, namun sekaligus senang karena 'penggiringannya' berhasil, "Tentu saja, kau bisa menundanya lagi, asalkan... Kembalikan Pedang Terkutuk itu padaku!"

Emily sudah menduga Earth memang datang untuk itu. Ia teringat, 'Dangerous Attraction' sudah kembali di museum, namun juga terantai dan tergembok dengan baik. Belum tentu Earth akan berhasil memperolehnya, bagaimanapun kuatnya dia! - demikian pikir Emily.

"Kau boleh coba. Tapi aku tak yakin. Kita ambil saja dimana kita waktu itu kembalikan. Asalkan kau jangan bunuh Ocean dan Sky. Hanya ambil pedang itu untukmu. Namun jangan bunuh saudara-saudara kembarmu, please..."

"Dengan imbalan apa kau mohon peliharakan nyawa mereka?" Earth merapikan pakaiannya, merasa inilah saatnya menerima penawaran terlebih dahulu sekaligus melakukan desakan kemudian!

"Nanti bila kita bertemu lagi, kau boleh melakukan apa saja denganku! Hanya saja, tak sekarang. Please. Aku tak punya apapun, hanya diriku ini." Emily tahu, ia tak punya apapun selain dirinya yang belum juga 'dijamah' oleh mereka.

"Tentu saja aku setuju, asalkan kau tak lagi berkelit dariku!" Earth tersenyum, hampir seanggun Ocean sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun