Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 74: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

25 Juli 2023   11:20 Diperbarui: 25 Juli 2023   11:25 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, tak apa-apa kok..." Earth berdeham, "Aku mandi dulu sebelum turun ke dapur."

"Jangan lama-lama ya, dan ajak Emily juga."

Setelah Sky pergi, Emily beringsut keluar dari balik bed cover, "Syukurlah Sky belum tahu apa yang terjadi, sebaiknya memang kau segera pergi dari sini seandainya Ocean nanti kembali."

"Kau tak senang aku ada si sini?" Earth tampak agak kecewa sekaligus cemburu.

"Bukan begitu, aku mencemaskan dirimu." gadis itu baru kali ini begitu tak ingin terjadi apa-apa bila kelak kedok Earth terbuka.

Earth duduk di atas ranjang, mendekat dan memeluk Emily dengan lembut, "Seandainya aku harus pergi lagi, aku takkan jauh-jauh darimu. Asal kau jangan lupakan aku."

Akhirnya tak lama kemudian, Emily dan Earth yang masih menyamar sebagai Ocean turun ke dapur untuk bertemu dengan Sky.

Emily diam-diam mengakui bila penyamaran Earth kali ini cukup sempurna. Apalagi aura ketenangan yang ajaibnya berhasil keluar dari dalam pemuda yang dahulu begitu labil.

"Gila!" seperti biasa, Sky berkomentar sarkastis, "Semua persediaan makanan di dapur habis diacak-acak. Syukurlah monster apapun itu tak sampai masuk ke pantry atau gudang persediaan bahan makanan kita!"

"Jejak kaki ini menuju ke... Lorong Bawah Tanah!" Emily menyadari bila sisa-sisa jejak langkah kotor serta makanan dan air yang diambilnya masih terjejak di atas karpet puri menuju arah yang ia sebutkan.

"Rute kita kemarin turun ke Lorong Bawah Tanah!" Sky berseru sambil menjentikkan jari. "Tapi turun ke bawah sana sungguh membuatku kapok! Kurasa hewan atau monster itu sungguh berbahaya! Petugas, blokir pintu-pintu yang telah dilalui makhluk ini! Paling tidak, untuk sementara ia takkan bisa naik ke atas sini lagi! Dan juga kalian pelayan-pelayan puri, segera bersihkan bekas-bekas lumpur dan kotoran menjijikkan ini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun