Akan tetapi, jangan berani-berani usik amarahnya
Apabila turun murka Langit Angkasa, Sang Ayahanda
Berpadu petir melintas sambar menyambar
Rinai gerimis sewaktu-waktu berubah jadi badai
Sederas air mata para dewa-dewi berderai
*
Gelora Sang Baruna penuh angkara
Tiada biduk kapal dapat bertahan
Tiada kapal besar tak mampu ia hempaskan
Tak peduli seberapa besar kemampuan para insan
Siapa sanggup menyelaminya
Palung terdalam sekelam hitam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!