Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 67: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

18 Juli 2023   16:12 Diperbarui: 18 Juli 2023   16:19 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurasa memang ada seseorang. Dia belum mati. Memang aku belum pernah melihatnya, namun seperti yang Emily yakini, dia ada.

Earth, cepat atau lambat, kau akan kutemukan. Aku belum tahu apa yang akan terjadi seandainya kita bertemu.'

Sudut Pandang / point-of-view Earth Vagano :

'Kuantarkan Emily dengan selamat hingga di pintu depan puri, dan tak ada seorangpun yang mencegat apalagi menangkapku. Kurasa semua orang ini mengiraku sebagai Ocean! Emily betul, aku semakin mirip dengan Ocean sehingga aku mulai menikmati ini semua.

"Selamat datang kembali, Tuan Muda Ocean Vagano dan Nona Emily Stewart !!!" sambut penjaga pintu dengan hormat.

"Ayo," Emily menarik tanganku masuk, sehingga aku terpaksa mengikutinya.

"Ternyata Ocean dan Sky tak ada di sini, mereka sama sekali tak curiga padamu. Ayo kita segera masuk." Emily menghembuskan napas lega sekaligus takjub.

"Kita letakkan pedang itu di museum lalu kau bisa pergi lagi."

"Aku mirip dengan Ocean." kulihat pantulan diriku sendiri di beberapa cermin antik besar-besar yang ada di beberapa sudut puri mewah yang biasanya hanya kulewati dengan ragu-ragu itu.

"Ya, bila saja kalian tak terlibat dengan semua kekacauan ini..." Emily menarik lenganku, "Ayo kita segera ke museum untuk meletakkan pedang ini, lalu kau boleh pergi dengan aman."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun