Tiba-tiba dari ujung lorong terdengar suara raungan, kilatan cahaya beberapa kali, dan suara keributan.
"Siapa kau? SIAPA?" Itu suara teriakan Sky!
Ocean bergegas berlari mengikuti tali yang semakin dekat ke arah sumber suara Sky.
Dan akhirnya mereka bertemu dalam kegelapan, nyaris bertubrukan!
"Lepaskan aku!" Sky bergumul dengannya tanpa tahu ia adalah Ocean.
Keduanya sempat terjatuh ke lantai dan sama-sama panik, tapi Ocean segera berseru, "Ini aku, Adikku Sky yang ceroboh dan sok tahu!"
"ASTAGA, Ocean?" Sky berhenti bergumul dan keduanya sekarang duduk terdiam di atas lantai batu yang kotor, basah dan bau.
"Aku kira ada lagi! Tadi berhasil kutembak sesuatu itu! Darahnya muncrat hingga mengenai diriku! itu bukan hantu, juga bukan monster, tapi makhluk hidup!" tiba-tiba Sky berseru panik. "Lalu dia kabur! Aku akan mengejar lalu membunuhnya!"
"Tunggu!" Ocean menahan lengannya. "Jangan. Kita tak tahu itu siapa. Yang jelas itu bukan Hannah. Kita akan segera tahu dari Lilian. Ia ada di istal sedang merawat Thunder Runner dan Hannah."
"Apa? Kudaku... terluka?" Sky terdiam. "Astaga! Pembunuh itu ternyata betul-betul ada! Kita naik ke atas membereskannya, baru kita turun lagi ke bawah sini! Ayo, Kak!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H