'Flashback' ke beberapa jam sebelumnya di kedalaman terkelam Lorong Bawah Tanah Puri Vagano :
Sky tetap memutuskan takkan mundur sebelum semuanya terungkap dini hari ini juga. Ia bertekad takkan kembali ke atas sana sebelum menemukan asal suara raungan yang sudah membuat semua orang tersiksa dan hidup dalam kengerian.
Ia memang tipe cowok funky, kepo sekaligus kurang hati-hati. Sebab ia tak tahu apa atau siapa yang akan dihadapinya.
Sementara di atas sana Ocean menemukan petunjuk di lounge. Sky belum menutup lukisan dimana ada lemari rahasia tempat penyimpanan persenjataan, dan ada satu pucuk senapan yang hilang. Juga kepergian Emily berhasil ia ketahui karena sweater gadis itu ada di atas sofa lounge dan sepatu serta jaket gadis itu tak ada di pintu puri, jadi ia pasti memakainya entah kemana.
'Bagaimana, haruskah aku menyusul Emily yang pergi entah kemana atau mencari saudaraku yang ceroboh itu?
Tapi, Emily tak mungkin dicari saat hari belum terang dan pulau ini terlalu luas, semoga saja di luar sana ia tak jadi pergi kemana-mana dan buru-buru pulang karena takut akan nyasar.'
Demikian batin Ocean sambil memutuskan untuk mengambil sepucuk senapan dan menyusul Sky lewat pintu terbuka di dekat dapur.
"Astaga. Tali ini." pikirnya ketika menemukan tali yang tertambat di pilar ujung tangga turun menuju Lorong Bawah Tanah. "Sudah pasti Sky yang ada di bawah sini, mungkinkah Emily juga? Gawat !!! Malam ini sudah cukup hanya jatuh dua korban luka! Jangan sampai Sky dan Emily kenapa-napa!"
Ocean yang juga sudah mempersiapkan masker dan senapan juga senter baru kali ini tiba di tempat yang sangat ia benci. Entah kenapa, ia tak pernah ingin berada di area gelap ini, sedari dulu intuisinya begitu kuat, bahwa area ini berbahaya. Puri dan bahkan seisi pulau boleh ia kuasai, tapi di sini, entah apa atau siapa yang pegang kendali.
Karena sudah ada tali yang masih terus terulur menuju gelap, Ocean tinggal menurutinya. Kalau saja ini di kota, seperti lorong pembuangan limbah atau drainage sewer di bawah kota-kota besar di Evermerika, mungkin sudah dari dulu ia suruh bersihkan dan rawat hingga kinclong, minimal agar tak sekotor dan sebau ini.
Ia sebetulnya kalem tapi bukan tipe pemuda yang luar biasa berani. Ia hanya terdorong untuk menyelamatkan Emily dan juga saudara kembarnya yang ceroboh.