Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 37: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

5 Juli 2023   12:07 Diperbarui: 5 Juli 2023   12:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"HAHHHH!" Si Tua terpekik. Ia tak menyangka akan diinterupsi dari belakang, oleh seseorang yang tak sempat ia lihat.

Kami berdua tersungkur di hadapan Lilian yang masih belum sadar betul pada apa yang terjadi. Si Tua sempat berusaha meraih pisau yang jatuh ke lantai, namun kutendang benda tajam berbahaya itu jauh-jauh dengan sepatu tuaku.

"Sialan! Siapa kau?" tanyanya kasar, berusaha melawanku.

Biasanya aku lemah, namun makanan enak yang kuasup selama beberapa hari ini telah memberiku energi yang luar biasa.

"Makhluk Peliharaanmu yang Terkutuk!" kutinju wajahnya, dan Si Tua pun tersungkur diam. Kurasakan kepuasan yang luar biasa setelah kulakukan hal itu, seolah-olah bukan kepada Ocean dan Sky aku menaruh dendam.

Kutinju wajahnya berkali-kali hingga kurasa ada darah pada kepalan tanganku dan beberapa benda kecil putih keras beserta darah menyembur dari wajahnya.

"Hentikan! Siapa kau?" Lilian merasa ngeri melihat kebrutalanku.

Aku pun berhenti, kurasa sudah cukup, Si Tua hanya jatuh pingsan dan kehilangan beberapa gigi depannya (serta kecantikan wajahnya untuk sementara.)

"Maaf, Lilian. Aku hanya ingin Anda selamat, siapapun Anda. Aku..."

Siapakah aku? Haruskah kuakui identitas yang bahkan aku tak yakin akan kebenarannya?'

Sementara itu menjelang fajar di puri Vagano

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun