Emily dan kedua kembar tampan Vagano tak menyadari bahwa Hannah sedari awal mendengarkan dan sabar menunggu momen-momen kelengahan mereka. Saat mereka berkumpul ia sengaja menyediakan teh hangat yang ternyata lebih istimewa daripada yang biasa ia sajikan...
"Astaga, aku kok tiba-tiba mengantuk.." Emily melepaskan genggaman tangan Ocean yang berusaha memberinya ketenangan.
"Nanti.. pagi-pagi sekali baru kita bertindak, aku mau ke kamar dulu. Besok akan kuberitahu kalian.." Emily hendak berdiri, namun tiba-tiba ia terkulai.
Ocean dan Sky berdiri, mereka kompak mencegah Emily terjatuh ke lantai, namun mereka juga tiba-tiba diserang oleh rasa kantuk yang luar biasa.
"Aduh, kenapa aku juga mengantuk.."Ocean maupun Sky buru-buru menggotong Emily bersama-sama ke sofa terdekat, lalu mereka sendiri segera duduk di sofa-sofa tunggal sebelah Emily dan segera terpulas.
"Ya, ya, obat tidur itu akan bekerja selama beberapa jam, selain mengantuk lelah dan cemas, dosis yang kuberikan akan membuat mereka teler selama aku melakukan kunjungan reuniku ke Lilian!" Hannah tersenyum puas.
Tangannya yang agak tremor segera mengambil syal hangat dan jaket wolnya, sementara pada tangan yang satu lagi,
sebilah pisau dapur tajam berkilat yang waktu itu telah ia hujamkan ke petugas penjaga Lorong Bawah Tanah...
Sudut pandang  / point-of-view Earth Vagano :
'Masih dini hari dan aku segera keluar lagi dari kerajaan kelam Lorong Bawah Tanahku. Siapapun yang tadi ditemui Emily tadi, ia pasti ada di luar sana, seseorang yang penting. Tapi ada urusan apa?