Emily berusaha membicarakan apa dan apa yang telah ia ketahui?
Pasti ada hubungannya dengan Lorong Bawah Tanah. Mungkinkah ia sudah tahu semua, keberadaanku dan semuanya, saat menjelajahi kerajaan kelamku?
Begitu banyak pertanyaan dalam dadaku, termasuk identitasku.
Mungkin orang yang Emily temui tahu.
Hutan kelam sama sekali tak menggangguku karena hujan sudah reda dan kegelapan adalah sahabat lamaku. Hanya kabut putih tebal yang turun setelah hujan sedikit menghambat perjalananku.
Dan aku hampir tiba di bangunan tinggi yang menyorotkan lampu berputarnya.'
Sementara itu Hannah pergi mengendarai seekor kuda cokelat. Hewan itu adalah kendaraan biasa di Pulau Vagano yang sudah digunakan oleh hampir semua orang sejak abad pertengahan. Petugas yang berjaga sedikit curiga, namun diam saja, karena mereka tak berani menentang sang kepala pelayan yang membawahi semua orang di puri itu kecuali Ocean dan Sky.
Hannah memacu kudanya dengan kecepatan tinggi di jalur tanah perkebunan menuju ke mercu suar, tertawa jahat sambil membayangkan kemalangan yang akan menimpa Lilian,
"Entah kau sudah buka suara atau belum, aku baru sadar bahwa kau adalah satu-satunya saksi hidup dan yang masih hidup saat ketiga anak kembar Vagano terkutuk itu lahir! Kau yang membidani mereka semua! Walau kau dulu sahabatku yang ikut bersamaku dari Evemerika menuju pulau terkutuk ini untuk tinggal selama-lamanya, namun sudah terlalu banyak hal yang kau ketahui. Dan saatnya tiba bagiku untuk mengubur semua rahasia yang kau ketahui bersama dengan tubuhmu itu!
Sebelum Ocean dan Sky tahu sendiri dari mulutmu, kau harus membawa rahasiamu itu bersamamu ke Surga atau ke Neraka!
Kau memang tak bersalah padaku, namun perubahan sikapmu setelah kau tahu segala tentangku, mantan sahabatmu, membuatku ikut memupuk dendam..."