"Rani, Kenneth, dan..."
"Salam, Tuan. Saya di sini hanya bertugas mengantarkan rekan Anda ini kembali. Menemukannya di jalan, ia terluka parah. Tetapi ia ngotot ingin kembali..." wanita pengantar Kenneth buka suara.
"Baiklah, terima kasih, Ma'am, I guess. Tetapi Rani, mengapa kau kemari juga? Keadaan sangat berbahaya di sini."
"Tak apa-apa, Sayang, aku siap mati! Lagipula, nyawa Grace mungkin takkan selamat!" Rani masih bersimbah air mata, "Ia membelaku agar tak ditembak Rose, lalu malah..."
Orion tiba-tiba sudah ada di sisinya. Memeluk erat, berusaha menguatkannya. "Astaga, setelah Leon, kini Grace. Jangan sampai kau juga..."
"Aku mungkin gagal sebagai ilmuwan, namun aku juga berhasil 'menghidupkan' sosok pertama di dunia akhir zaman ini, Lazarus!" Kenneth kelihatannya sudah tak peduli lagi pada pasangan itu. Langkahnya perlahan tetapi pasti mendatangi sosok bernyala-nyala yang masih 'setia' menunggu.
"Lazarus! A-ha ha. Ha ha ha ha ha!" Kenneth tertawa-tawa meskipun dengan napas tersengal-sengal, "Tak kusangka aku juga belum bisa mati, setidaknya hingga saat ini. Aku seorang victim. Aku terkena antivirusku sendiri. Namun ajaib, aku belum juga mati."
"Anda dokter yang menciptakanku, tentu saja aku ingat... Ayah!" Lazarus kelihatannya tak lagi tertarik dengan Orion. Ia malah datang hingga kini berhadapan dengan penciptanya sendiri.
"Aku punya sesuatu untuk mengakhirimu, meskipun kelihatannya ini ironis. Aku menginginkanmu tetap utuh, hidup-hidup untuk dibawa secara rahasia ke EHO pusat. Walau vaksin Octagon-33 belum ditemukan, namun bisa menghidupkan zombie adalah pencapaian luar biasaku di bidang ilmu pengetahuan. Patut meraih Nobel! Sama seperti Thomas Alfa Edison menemukan bohlam listrik! 1000 kali gagal namun berhasil! Sayang, gegara prahara cinta di tempat terkutuk ini, misiku gagal." Kenneth berbalik menatap kedua orang di belakangnya, pasangan Orion-Maharani.
"Lihat mereka, Lazarus. Tempat ini hancur gegara mereka. Seandainya mereka tak bertemu, mungkin takkan ada yang terluka. Keduanya tak boleh enak-enak hidup di dunia ini. Lakukan misi pertama sekaligus terakhirmu. Setelahnya, kita bisa saling bunuh dan meninggalkan dunia terkontaminasi ini!" Kenneth menggelegarkan perintah, "It's not a request, it's an order! Kill them!"
"Tidak, tidak..." Orion menggeleng, "Kenneth, kau benar-benar sudah gila! Bunuh aku, tetapi jangan istriku!"