Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Apocalypse Episode 143)

15 Juni 2023   12:19 Diperbarui: 15 Juni 2023   12:23 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya..." pria itu membuka pintu mobil, demikian pula wanita yang mengantarkannya. Mereka keluar.

Meskipun gerak Kenneth terbatas akibat belenggu pada tangannya, Rani tetap waspada. Tanpa sadar, kakinya mundur selangkah dua sambil berusaha untuk mengambil keputusan, bertahan atau lari menyusul Orion ke Lab Barn.

"Rani, jangan takut, aku takkan mengganggumu! Aku kembali bukan untuk membalas dendam karena kau tinggalkan tadi. Aku..." Kenneth mencoba bicara dengan sisa-sisa napasnya.

"Jadi, apa yang kau inginkan?"

"Menghentikan anak pertama dan terakhirku, Lazarus... Mari kita ke sana! Cepat, sebelum semua terlambat."

***

"Kau tak bisa mati?" Orion menurunkan senjatanya. Ia tak tahu haruskah putus asa atau mencoba sekali lagi.

Lazarus menyeringai, lalu tertawa. Wajah hangusnya benar-benar mengerikan, bahkan Orion mati-matian menahan rasa mual saat menatapnya. "Ha, ha, ha. Hanya penciptaku yang bisa menghentikanku. Aku tak bisa ditembak, dimutilasi, atau apapun. Belum ada cara efektif untuk memusnahkanku."

"Kenneth Vanderfield sudah mati. Ia telah menerima seluruh hukumannya."

"Belum!"

Suara itu membuat Orion menoleh. Tiga orang yang hadir di belakangnya sungguh membuatnya terkejut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun