Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penulis Profesional Bukan Berarti Anti Salah dan Anti Kritik!

10 Juni 2023   16:05 Diperbarui: 10 Juni 2023   18:49 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah Jadi atau Berada di Jajaran Penulis Profesional Bukan Berarti Sudah Anti Salah, Tak Perlu Baperan dan Anti Kritik!

Penulis yang sudah lama berkecimpung di dunia kepenulisan seringkali merasa seperti seorang pilot yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi. Atau koki yang sudah memasak ribuan jenis masakan dan puluhan ribu porsi hidangan.

Jelas, asam garam kepenulisan sudah mereka makan. Akan tetapi satu hal pasti, tak selamanya tak ada masalah akan mereka hadapi. Pilot saja bisa lengah atau mengalami kesalahan teknis di pesawat. Koki saja kadang salah mengira gula adalah garam dan sebagainya.

Salah itu manusiawi sekali. Salah tulis, salah ketik, salah dalam merancang alur. Akan tetapi, kadang para penulis yang mendapatkan teguran (baca: kritik saran) kurang bisa menerima kritik saran tersebut.

1. Merasa sudah profesional dan serba tahu sehingga timbul rasa gengsi akibat diberi masukan dari entah siapa atau pembaca yang mungkin kurang dikenal atau diketahui dengan baik. "Siapa 'sih Anda? Apa kompetensi Anda?" misalnya.

2. Merasa sudah lebih tahu dalam bidang yang dijadikan topik kepenulisan.

3. Mudah merasa baper atau terlalu terbawa perasaan sehingga tidak mampu menanggapi kritik dan saran dengan kepala dingin.

4. Merasa sebelumnya atau selama ini tidak pernah melakukan kesalahan sehingga tidak patut dikritik atau diberi masukan.

5. Merasa didukung oleh penerbit, editor, platform atau pihak yang lebih kuat.

Padahal sebaiknya penulis, siapapun dia, walau sudah pernah menang lomba, sudah masuk kategori dikenal atau best seller sekalipun, sudah mendapatkan Nobel Sastra atau Pulitzer sekalipun, haruslah tetap menjadi seorang pembelajar seumur hidup.

Mungkin kita sudah bergelar S 1, 2, 3 dan mengumpulkan banyak sekali remunerasi alias pendapatan. Mungkin kita sudah masuk kategori terkenal alias famous. Tetap saja selayaknya kita stay humble. Ingatlah pada ilmu padi, kian berisi, kian merunduk.

Arogansi dan pembelaan diri seorang penulis yang sudah merasa diri profesional dalam menulis adalah sebuah hal yang sangat kekanak-kanakan, tidak memberi teladan yang baik bagi pembaca, serta tidak membuat penulis sendiri menjadi lebih hebat. Selain membuat diri sendiri terlihat tinggi hati, juga malah akan merusak citra baik diri yang selama ini sudah susah payah dibangun dan dibentuk sepenuh hati.

Kita harus belajar berbesar hati dan menjadi legawa dalam menerima kritik saran dan masukan yang memang benar-benar positif dan membangun.

Penyakit penulis selama ini, tidak ingin dikritik alias anti mengakui kesalahan, seyogyanya mulai diobati dan dicegah mulai dari kita sendiri dahulu. Bukan buruk muka cermin dibelah, melainkan berkaca dan menemukan kesalahan.

Tidak semua kritik memang perlu diladeni, akan tetapi jangan juga menebalkan muka atau mengeluarkan duri ibarat landak. Kita harus lembut hati, berpikiran positif dan lurus serta menata kembali kata-kata sebisa kita.

Kita sebagai penulis juga butuh pembaca dan editor serta penerbit atau platform. Kita tidak lantas sudah menjadi mahaguru atau selebriti dan berkata bahwa diri kita paling penting atau paling dibutuhkan.

Mari mau terus belajar, karena kita baru akan lulus setelah mengakhiri kehidupan ini. Jadilah penulis yang bijaksana dan rendah hati. Jika ada kritik dan saran, terima dan saringlah, jangan lantas jadi baper atau bawa perasaan. Tidak ada manfaatnya memendam rasa kesal serta memberi komentar balasan menohok atas kritik saran. yang sedemikian. Perbaiki saja mutu dan diri sendiri dahulu sebaik-baiknya.

Semoga bermanfaat dan salam literasi.

(Jika suka karya tulisku, mari mampir ke linkt.ree/wiselovehope dan atau kompasiana.com/randomwisdomid1650 dan nikmati karya fiksi dan nonfiksiku. Terima kasih.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun