Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 112)

22 Mei 2023   09:33 Diperbarui: 22 Mei 2023   11:01 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa begitu?" Mag berpura-pura tak tahu, meskipun ia bisa menalar mengapa hubungan Rose kelihatan tak mesra dengan sang pendeta.

"Oh, aku... tak apa-apa, nothing's important, hanya ingin Edward tak melakukan hal-hal yang tak kita inginkan!" Rose berusaha meyakinkan sahabatnya.

Beberapa lampu darurat lagi dinyalakan. Sementara Orion terus mengawasi para zombie yang belum lagi selesai berpesta. Russell tampak sangat rakus. Dengan mudah ia meraup sebagian besar daging ternak segar itu dan menjejalkannya ke dalam mulutnya. Belasan zombie lain yang tak berhasil kebagian terpaksa menyingkir dengan marah dan gelisah.

Mereka mulai menuju ke pagar yang tadinya berlistrik. Walaupun sudah ada satu 'rekan' mereka yang jadi korban, hal itu tak membuat mereka takut untuk mencoba!

Satu mendekat, mengulurkan tangan dan menyentuh. Ternyata tak terjadi apa-apa! 'Mengetahui' fakta itu, semua kawanan zombie itu segera menyusul. Membentuk barisan melingkar, mereka mengelilingi bagian dalam pagar besi dan mulai mendorong bersama-sama! Berderit-derit, pagar yang semula cukup kukuh mulai bergerak maju-mundur, kapan saja akan segera runtuh!

Dalam keremangan sekalipun, semua mata masih bisa menyaksikan semua itu.

"Oh, no! Now the show becomes too dangerous!"

"Mereka bisa sewaktu-waktu lepas dari sana!"

"Apa yang sekarang harus kita lakukan?"

Para penonton yang masih berada di sekitar arena tampaknya belum berani kabur menjauh atau melakukan apapun. Sebagian masih penasaran, sebagian lagi bersiaga dengan senjata apa saja yang Ada di tangan.

"Mengapa kalian diam saja? Zombie-zombie itu tak bisa diprediksi!" Orion sungguh sudah tak tahan lagi, "Segera pergi jauh-jauh dari sini, selamatkan nyawa kalian!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun