Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 110)

19 Mei 2023   08:40 Diperbarui: 19 Mei 2023   09:01 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku ingin tahu seberapa kita dan para zombie bisa berinteraksi. Penghuni kompleks kita juga perlu mengenal serta belajar mempertahankan diri jika sewaktu-waktu bertemu dengan mereka. Tujuanku benar dan mulia, bukan?" Rose sepertinya tak akan membatalkan rencananya ini! "Ayo, keluarkanlah mereka!" soraknya lagi tak sabar menunggu.

Orion membatin suram, Russell, apapun yang Kenneth telah perbuat kepadamu, aku sungguh tak tega. Aku juga masih harus mencari keluargamu di Chestertown dan mengabari mereka. Apa yang kini harus kulakukan?

***

Sementara dalam perjalanan menuju Chestertown, Kenneth tengah membidik sasaran. Orang-orang yang berada di tepi jalan itu sebentar lagi akan berpapasan dengan bus yang meluncur perlahan. Sopir bus telah diperintahkan Lady Rose untuk tidak berhenti dalam keadaan apapun. Bus semakin maju meluncur mendekati sosok-sosok itu.

"Kenneth! Mungkinkah mereka sudah benar-benar mati?" Rani bertanya sekali lagi dalam keraguannya, "Bagaimana jika mereka baru jadi korban saja?"

"Ya. Aku yakin mereka sudah jadi zombie. Takkan menyakitkan, lihat saja!"

Tanpa menunda lebih lama lagi, Kenneth menarik pelatuk, meluncurkan sebuah peluru berisi cairan antivirus hasil riset pertamanya ke sosok random, siapa saja.

Satu di antara mereka pun roboh. Kelihatannya berhasil. Tadinya Kenneth tampak gembira. Tetapi begitu mereka melewati rombongan terduga zombie itu, seseorang dari antara mereka berteriak keras, antara geram dan sedih...

"Apa yang kalian lakukan? Kalian sudah gila! Jangan tembak kami! Kami belum mati... Kami..."

Astaga! Rani merasa Kenneth baru saja melakukan sebuah kesalahan fatal, "Kenneth, mereka..."

Leon menggigit bibir, akhirnya tak tahan dan berkata terbata-bata, "Oh, damnit! Mereka kelihatannya... orang-orang biasa... yang terluka! Terinfeksi, namun..."

"Uh, belum menjadi zombie?" dokter itu kelihatan terkejut, "Oh, aku sungguh tak sengaja. Tetapi ya sudahlah, aku tak ingin tahu. Kita anggap saja sebuah insiden kecil dan berlalu. Lupakan saja!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun