"Don't forget that 'protection' please, ada di ranselku..." Rani terengah-engah di atas ranjang, terlentang tanpa daya di bawah himpitan tubuh Orion.
"Oh, baiklah. Walau tak terlalu seru dengan itu, sangat penting untuk digunakan!" Orion menyeringai senang, "Wait a minute! Akan kugunakan agar kau tak kebobolan..."
"Uh, baiklah. Kumohon, jangan lama-lama."
"Denganmu waktu serasa berhenti," Orion mengambil karet pelindung dan mempersiapkannya, "sayangnya kita tak bisa memiliki seorang putra atau putri di masa seperti ini..."
"Ya, akan sangat riskan. Barangkali nanti, jika semua sudah kembali normal..." Orion kembali berada di atas Rani, "We'll talk about that later. Sekarang kita habiskan waktu berdua saja, jangan sia-siakan sedetikpun."
Bibir mereka bertemu dan saling melumat. Keduanya larut dalam pencarian dan penemuan yang tak akan pernah terpuaskan antara dua manusia. Permainan sekaligus keindahan dunia yang hanya dirasakan dan dinikmati oleh insan yang saling mencintai.
***
Sementara itu, dokter Kenneth dan stafnya masih sibuk memantau perkembangan para zombie, termasuk Russell. Mereka sudah tak peduli pada apapun yang terjadi di luar sana.
"Aku sangat puas dengan perkembangan mereka semua. Kuharap penelitian kita ini akan membawa hasil. Penemuan vaksin Octagon yang efektif mungkin masih membutuhkan waktu lama, bisa berbulan-bulan atau bahkan setahun dua tahun lagi. Sementara ini kita kembangkan dulu apa yang bisa digunakan untuk 'melawan' para zombie ini!" dokter Kenneth dengan puas memandang CCTV berpemandangan pasien pertama Russell yang kini semakin 'ganas' di ruangannya. Ia menjelma jadi sesosok zombie yang bertubuh besar, kuat dan sangat rakus. Kelihatannya sudah bermutasi, semua 'berkat' eksperimen asupannya selama ini!
"Bukankah sudah cukup dengan melakukan headshot kepada mereka saja, Dok?" seorang stafnya mencoba memberi masukan, "Belum ada cara lain yang efektif untuk memastikan seorang zombie takkan aktif lagi jika tidak demikian."
"Ya, kau benar. Maka aku berusaha juga mencari solusinya. Mungkin ada semacan racun atau toksin antivirus yang akan kita hasilkan agar survivor bisa melindungi diri dari victim, makhluk-makhluk bernasib malang ini..." Kenneth kelihatan antusias,