Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 103)

15 Mei 2023   12:54 Diperbarui: 15 Mei 2023   13:07 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ternyata dugaanku selama ini benar! Astaga..." Rani yang kini terkejut tetiba menarik tangannya yang masih berada dalam genggaman kuat Orion. Ia berusaha mengusap air mata yang menggenang di pelupuk mata.

Pemuda itu membiarkannya, malah mengulurkan tangan untuk menghapus air mata Rani, "Jangan ikut bersedih, Sayang! Beliau sudah tenang, baik-baik saja di sana! Ia berjasa besar bagi kita."

"Ya, aku akan baik-baik saja juga! Hanya saja, sudah beberapa korban Octagon jatuh... Alangkah menyedihkannya nasib mereka!"

"Kita harus mendoakannya dan berterima kasih kepadanya lewat doa! Serta memohon perlindungan kepada Tuhan agar badai pandemi ini segera berlalu..."
Orion menarik Rani ke dalam pelukannya, mereka saling membersihkan. Tanpa keinginan untuk lebih dari itu, setidaknya untuk saat ini.

"Aku membutuhkanmu. Aku tak sanggup hidup di dunia abnormal ini tanpa dirimu! Rasanya aku bisa gila, Rani!" Orion sesekali masih teringat dan mengeluh.


Sesekali mengelus tengkuk dan punggung suaminya, Rani sangat mengerti perasaan pemuda itu. "Aku juga. Seandainya aku masih berada di Viabata atau Everlondon, mungkin aku sudah mati. Paling tidak, dengan berada di sini bersamamu, kita saling melindungi..."

"Dan memiliki..."

Keduanya tak berlama-lama. Keluar dan membersihkan tubuh, kini berada dalam satu handuk yang sama. Sama-sama bersih dan beraroma wangi, serta tentu saja sangat bergairah.

"Bagaimana dengan satu permainan cinta saja?" Orion mengerling mesra dengan senyum nakalnya yang selalu menusuk hati Rani.

"Uh, kau ini, masih sempat-sempatnya berpikir begitu dalam situasi seperti ini!" rutuk Rani sebal, namun tak mampu menolak. Ia merasa seperti di surga bersama dewa Yunani yang bertubuh sangat indah dan hangat, yang membuatnya jatuh cinta setiap saat gegara panah Cupid menembaknya tanpa henti!

"Kalau begitu, to the bed!" tubuh Rani langsung disambar suaminya ke ranjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun