"Selamat siang! Sudah beberapa lama aku tak bertemu denganmu, Tuan Orion! Aku belum sempat mewawancaraimu tentang apa yang Anda rasakan saat mengalami gejala-gejala mirip Octagon!" Kenneth tampak antusias walaupun masih terlihat lelah.
"Sama saja seperti yang disiarkan di televisi waktu masih ada breaking news! Tak ada yang istimewa. Sebetulnya ada yang ingin kutanyakan mengenai pasien yang berada di sebelah ruanganku waktu itu.."
Kenneth yang masih memantau semua 'koleksi zombie'-nya lewat CCTV memandang Orion dengan wajah tak peduli, "Oh, Tuan Russell? Dia kelihatannya, well, istilah awamnya, bermutasi. Jangan khawatir, everthing is under control!"
"Apa maksud Anda?"
"Ia kami beri makan beberapa macam hewan segar sebagai eksperimen. Kami ingin melihat bagaimana ia dapat bertahan 'hidup' dalam kondisi tertentu dan kami juga mengambil beberapa sampel dari tubuhnya sebagai bahan studi."
Orion berdeham sebelum mengutarakan hal yang selama ini mengganjal hatinya, "Maafkan intervensiku ini. Menurut opiniku, apa yang Anda lakukan terhadap Russell sebenarnya tidaklah humanis. Sebaiknya Anda 'membersihkannya' lalu memakamkannya secara layak, Dok."
"Humanis?" Kenneth nyaris tergelak, "Apakah Russell masih hidup seperti manusia biasa? Makan makanan yang kita santap, minum air yang kita minum, bisa berbicara? Kurasa ia tak merasakan apa-apa lagi karena sudah lama mati! Malah ia harus bangga karena bisa saja kelak menjadi pahlawan pertama demi penelitian virus berbahaya ini! Dari semua sampel, kita bisa meneliti dan kelak menemukan vaksin yang tepat!"
"Anda..." Orion sebenarnya malas berdebat dengan dokter tampan yang penuh rasa percaya diri itu. Ia begitu ingin menyanggah, Bagaimanapun, arwah Russell di alam baka takkan tenang jika kita tak memperlakukan tubuhnya dengan layak! Semua manusia yang meninggal dunia dengan cara apapun layak untuk dimakamkan sebagaimana halnya semua manusia di dunia. Tubuh Russell harus dimakamkan, jika bisa, dengan protokol kesehatan. Tetapi pemuda itu tahu ia tak berkuasa apa-apa di sini, apapun yang ia katakan takkan diterima oleh dokter itu. Maka diputuskannya untuk mengalah, "Well, baiklah, asal Anda tidak berbuat hal-hal yang bisa membahayakan penghuni kompleks ini."
"Tentu saja. Aku ada di sini karena dibayar mahal sekali oleh istri Anda, jadi akan kulakukan sebanyak-banyaknya hal yang berguna bagi kemajuan penelitian Octagon dan tentu saja 'ilmu pengetahuan'!" sambil menambahkan dalam hati, Dan tentu saja demi menuntaskan misi rahasia merebut hati Nona Maharani Cempaka pada waktunya, sehingga tak ada pria lain di sini yang bisa memilikinya, termasuk Anda!
***
Maharani begitu ingin membuka serta melihat sendiri isi amplop itu, namun merasa tak berhak. Dibersihkannya benda itu lalu disimpannya baik-baik di paviliun sambil menunggu saat yang tepat untuk memberikannya ke tangan Orion tanpa sepengetahuan semua orang!
Astaga, demi Tuhan, suara itu... Reverend James? Apakah ini yang kakaknya John maksudkan, beliau menyusul rombongan Edward Bennet tetapi kemudian tak diketahui nasibnya?