"Ya, seperti pepatah Evernesia, 'sambil menyelam minum air'. Betul 'kan? Hampir sama seperti pepatah Everopa, 'everything at once' right?" Orion menyalakan mesin dan bersiap-siap untuk berangkat.
"Betul!" Rani merasa semangatnya kembali, "Sekarang apa yang kita lakukan?"
"Mencari karet pengaman?" canda Orion berusaha lebih mencairkan suasana.
"Uh, bukannya menemui Reverend James?" Rani berusaha untuk tak jengah.
"Tentu saja. Oh ya, jika kita berpapasan dengan zombie lagi, berpegangan erat-erat saja. Usahakan tidak panik, oke?"
Keduanya segera berlalu, 'turun gunung' dari mansion Brighton menuju kota kecil Chestertown nan kini misterius dan gelap gulita...
***
Sementara Leon dan Grace duduk menunggu di lobi mansion Brighton yang temaram. Lady Mag pamit kepada mereka untuk kembali ke kamarnya. Keduanya dipersilahkan beristirahat di ruang tamu namun dengan halus Grace menolak. Akhirnya ia dan kakaknya tinggal berdua saja.
Grace bisa melihat keresahan yang sedari tadi Leon tunjukkan. "Ada apa, Kak? Kau kurang setuju pada keputusan Papa Orion ini?"
"Ya, Dik. Aku sebenarnya ingin sekali ke Chestertown." Leon buka suara setelah memastikan Lady Mag tidak akan mendengarkan, "Kita bukan anak kecil lagi, sebenarnya Papa Orion tak perlu mengkhawatirkan kita. Mengapa ia tak mengajakku saja dan meninggalkan Nona Rani di sini, 'sih?"
"Mungkin ia tak ingin kau nanti di sana berulah yang aneh-aneh dan merepotkan dirinya. Nona Rani lebih penurut darimu!" goda Grace.