Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 87)

4 Mei 2023   16:12 Diperbarui: 4 Mei 2023   16:22 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Orion dan ketiga rekan sepetualangannya tiba di depan gerbang ganda utama mansion Delucas yang gelap gulita. Suasana sangat sunyi. Nyaris tak ada penerangan di sekitar jalan masuk. Lady Mag tentunya sangat berhati-hati agar tak ada yang tahu jika ia tinggal seorang diri.

"Astaga, aku sudah lupa di sini masih ada Lady Mag, seharusnya mama sedari awal mengajak beliau pindah ke mansion kita!" Grace berbisik pelan ketika Orion turun dari sepeda motor untuk membuka kunci pintu gerbang ganda.

"Ya, mama kita memang kadang tak punya hati. Sudah lama bersahabat dan kini juga berhubungan keluarga namun lupa jika Lady Mag adalah ibu kandung Papa Orion..." Leon setuju, "Papa Orion, Anda harus mengajaknya kembali ke mansion kita! Aku tak ingin kita turun kemari menjenguk setiap hari dan melewati tantangan seperti tadi, walaupun menurutku itu sangat seru!"

"Mungkin ibuku takkan mau tinggal serumah dengan ibu kalian. Lady Mag tak mau merepotkan sahabatnya sendiri, keluarga Brighton juga berhutang kepada keluarga Delucas. Well, tapi akan kucoba membujuknya walau aku ragu akan berhasil," jawab Orion, ia sudah membuka gerbang dan kembali naik ke atas sepeda motor, "ayo cepat masuk. Yang penting ibuku selamat dan sehat-sehat saja!"

"Setuju!" tambah Rani yang sudah tak sabar lagi ingin tahu keadaan Lady Mag.

Orion masih memiliki kunci utama. Ia membuka pintu dan mengajak semua masuk. Lobi utama mansion Brighton hanya diterangi sebuah chandelier tinggi.

"Kupanggilkan ibuku dulu, kalian tunggu di sini."

Tak seberapa lama, keempatnya sudah bertemu dengan Lady Magdalene. Ia tampak masih mengantuk namun sangat gembira menyadari siapa saja yang datang sebagai kejutan manis pada jam-jam dini hari. 

"Kukira aku bermimpi. Orion, kau akhirnya kembali! Mama sangat cemas, beberapa hari ini keadaan Chestertown berubah drastis. Listrik padam, tak ada berita bisa kutonton atau kudengarkan, bahkan aku juga tak bisa mengabarimu! Syukurlah kalian datang walau tengah malam begini!" Semua tamu dadakannya juga tampak lega dan bersukacita. Wanita seumuran Lady Rose itu segera paham jika remaja-remaja Delucas tak boleh tahu rahasia pernikahan Orion-Maharani, maka ia berpura-pura bersikap biasa-biasa saja di hadapan mereka. "By the way, apa yang membawa kalian kemari?"

"Mama, kami ingin mencari suplai ke Chestertown, sekalian kembali kemari menjemputmu!" Orion buru-buru mengutarakan maksudnya, "Keadaan semakin genting, kuharap Mama mau bergabung dengan kami di kompleks Delucas! Tinggal bersamaku dan keluargaku hingga kami tak perlu khawatir dengan nasibmu."
 
"Eh, tetapi... menantuku, walau sahabatku sendiri, barangkali takkan senang. Aku juga   tak ingin menjadi beban bagi Rose..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun