Hobi atau kesukaan kita pada sesuatu biasanya adalah hal-hal yang menyenangkan untuk dilakukan, tentunya tanpa beban dan tak usah seperti dikejar-kejar seperti saat sedang bekerja seperti biasanya. Kita harus enjoy dalam melakukannya.
Manfaat berhobi saat berpuasa:
1. Meningkatkan keterampilan.
2. Mengisi waktu.
3. Menemukan lebih banyak lagi bakat dari yang selama ini sudah diketahui.
Apa saja hobi yang bisa dijadikan ladang cuan, walau mungkin pada awalnya kecil-kecilan?
1. Menulis, contohnya di Kompasiana, Opinia atau blog-blog lainnya. Mau dapat manfaat/reward, tidak usah ngoyo, tapi jangan santai sekali juga (alias tidak teratur dan telaten). Lakukanlah secara teratur, komitlah dalam membuat minimal 1-3 atau lebih sesempat Anda. Untuk Kompasiana, usahakan dapat views minimal 100-an saja setiap harinya, jika bisa unik. Jika tidak unik, usahakan lebih dari 100.
Apa saja yang bisa ditulis? Review film/buku/musik, ide/opini/pendapat, resep masakan-minuman, kisah fiksi-non fiksi, prediksi pertandingan/olahraga, curhat, pengalaman, dan lain-lain.
2. Â Membuat konten kreatif dan bermutu misalnya video Tiktok dan atau Youtube. Tidak perlu langsung berharap besar atau dapat followers berjibun. Sedikit demi sedikit, akan menjadi duit.
Video bukan hanya hal receh berupa joget atau nyanyi saja, bisa juga berisi opini/pendapat, pengetahuan umum dan sebagainya.
3. Membuat kerajinan tangan, masakan, kue atau apa saja yang Anda sukai dan kuasai. Mungkin pada awalnya hanya gratisan saja, beri icip-icip pada tetangga atau rekan kantor. Namun jika mereka bilang enak atau suka/puas pada hasilnya, siapa tahu bisa berlangganan.
Beberapa hal yang patut diingat:
1. Jangan lupa pergunakan semaksimal mungkin kata kunci, tagar atau hashtag dengan seefektif mungkin. Coba gaet pembaca dan pelanggan baru dengan menggunakan hashtag yang banyak dicari atau dilihat orang di Internet.
2. Jangan segan atau malu melakukan promosi. Promosi bukan berarti caper atau cari perhatian saja, melainkan berani menunjukkan kelebihan dari karya.
Misalnya, jika Anda menulis asli dari hati, tak perlu malu mengakui hasil karya Anda. Tunjukkan jika karya kita layak baca!
3. Jangan harapkan hasil luar biasa banyak dalam waktu singkat. Namun jangan juga mudah menyerah atau sedikit-sedikit baper dan berhenti. Setiap hal yang kita lakukan adalah suatu kemajuan dan pencapaian, berapapun hasilnya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H