Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 72)

12 Maret 2023   19:47 Diperbarui: 12 Maret 2023   20:22 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petugas jaga berbaju hazmat di muka pintu segera menenangkan. "Nona, kabar baik, sebentar lagi listrik akan kembali normal. Genset sudah dipasang dan segera akan diaktifkan. Semua sudah terkendali."

"Tetapi... Tuan Orion dalam bahaya!"

"Kami akan segera mengeceknya. Nona bisa kembali ke main mansion. Tuan Leon telah menunggu."

Sementara itu dokter Kenneth dan asistennya masih berada dalam ruangan Russell bersama zombie baru yang sungguh belum bisa diprediksi itu.

"A-a-arrgh!" Russell tampaknya sedikit lagi akan terlepas.

Kenneth kali ini tak ingin main-main lebih lama lagi. Ia berdiri, diikuti asistennya.

"Mundur pelan tanpa membalik badan dan kita buka pintu dan keluar dari sini. Segera kunci pintu dan kita biarkan Russell di sini. Aku yakin lampu-lampu, CCTV, dan sistem keamanan akan segera.."

"Haaaah!" Russell tetiba berdiri. Semua rantai dan belenggu pada kaki tangannya terputus seketika.  

Ia hanya punya sebelah tangan dan kaki, dua anggota gerak tersisa. Namun ia masih bisa berdiri cukup seimbang. Ia memang tak bisa berjalan, namun ia masih bisa meloncat!

Ditatapnya kedua pria berbaju hazmat yang sedang mundur itu. Pupilnya tak bernyawa, namun tatapan kosong itu justru menyampaikan pesan tanpa kata kepada kedua calon korbannya...

Lapar... haus... sesak... aku butuh kalian. Aku harus mendapatkan kalian! Tunggu aku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun