Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 64)

7 Maret 2023   08:55 Diperbarui: 11 Maret 2023   22:21 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetiba ketiga tenaga medis itu dikejutkan oleh sirene darurat dan pengumuman dari speaker yang sudah terpasang di seluruh penjuru Lab Barn dan Kompleks Delucas.

"Perhatian! Warning! Tresspaser detected! Objek atau subjek tak dikenal mencoba masuk ke kompleks Delucas! Para penjaga diharap segera bersiaga dengan senjata api di setiap titik-titik pemantauan."

Diikuti seorang staf yang mendadak masuk ke ruang isolasi Russell. "Dokter Kenneth, maaf, tapi sesuatu atau seseorang tak dikenal terdeteksi di luar pagar kita. Tampaknya ia berbahaya! Kami sangat memerlukan instruksi Anda!"

"Oh, apa-apaan ini?" Kenneth merasa terganggu. Ia tak seberapa ingin meninggalkan pasien alias kelinci percobaan yang sedang ia tolong tetapi tampaknya kejadian di luar memerlukan tindakan segera.

"Kalian berdua rantai dan belenggu pasien ini baik-baik, lalu kita keluar dari sini, kita akan segera kembali!" titah Kenneth itu segera direspon oleh kedua stafnya. 

"Arrgh! Kalian bukannya mengobatiku atau mengakhiri hidupku saja, malah tambah menyiksaku dalam belitan rantai dan belenggu-belenggu ini! Bebaskan akuuu! Awas kalian semua!" maki Russell sambil meronta-ronta dengan sia-sia.

Sementara di sebelah, Orion yang baru saja terlelap beberapa saat saking lelahnya juga terjaga karena suara kencang sirene.

Ia berdiri, berjalan ke pintu ruang isolasi dan berusaha mendengar lewat telinga yang ia tempelkan pada daun pintu itu.

Ada apa? Kedengarannya langkah-langkah kaki berderap pergi keluar dari Lab Barn, apakah seluruh staf meninggalkan tempat ini? Kalau saja pintu ini tak terkunci. Aku ingin sekali keluar dari sini dan mencari tahu ada apa di luar sana! Pemuda itu tak mencemaskan dirinya sendiri. Ia jauh lebih khawatir kepada Maharani. Rani, aku belum dapat berbuat apa-apa saat ini, semoga kita berdua aman-aman saja! Tapi mengapa rasa penasaranku menjadi-jadi? Apakah di luar itu zombie atau manusia biasa? Mana mungkin terjadi seperti dalam khayalanku, seisi Chestertown berubah menjadi...

***

Ternyata tak seperti imajinasi Orion yang memang 'jalan', sosok di luar sana bukanlah zombie. Sebagian besar staf bermasker dan bersenjata apa saja bahkan bergegas pergi ke pintu gerbang, semua diminta bersiaga penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun