Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 60)

3 Maret 2023   17:13 Diperbarui: 3 Maret 2023   17:16 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orion tersenyum, "Baiklah, Tuan Russell. Syukurlah jika begitu. Aku makan dulu. Selamat makan untuk kita berdua. Bon appetit!"

***

Sementara itu di main mansion, Rani dan seluruh anggota keluarga Delucas plus Kenneth duduk bersama dan makan malam dalam diam. Menu-menu di meja hari itu tambah tak menggairahkan. Demi mengirit, Lady Rosemary nyaris tak mengizinkan ada daging potongan besar untuk menu protein. Padahal Leon sangat menyukai steak, beef patty, atau ayam panggang.

"Huh, hanya sup sayuran dengan bola-bola daging? Di mana steak tenderloin besar lezat nan empuk itu?" Leon mengeluh, "Bukannya aku sok atau manja, tapi terus terang, kali ini masakan para chef kita kurang menggugah selera!"

"Sapi-sapi peternakan kita tak boleh disembelih terus, mereka butuh waktu berkembang biak juga, Leon! Jadi makanlah dulu apa yang ada!" Lady Rose menjawab keluhan putranya itu, "Kita harus cermat-cermat mengelola persediaan pangan, apalagi sebentar lagi Everopa akan masuk musim dingin. There will be no Christmas feast this year, only 'pandemic party' Octagon-33!"

Tetiba ponsel Lady Rose berdering. Semua orang di meja makan terdiam. Wanita itu memandang layar ponsel mewahnya, sesaat tertegun membaca nomor atau nama peneleponnya. Ia tak langsung mengangkat. Serta merta berdiri dari kursinya, Rose segera menjauh keluar ke koridor utama, seolah-olah tak ingin pembicaraannya didengar oleh siapapun termasuk Kenneth!

"Apa keinginan Anda? Why you call me like this? I told you already not to contact me any longer! Our business is over! Mengapa sekarang Anda mencariku lagi?" Rose bertanya setengah berbisik sambil melirik ke arah ruang makan.

Seseorang di ujung sana jelas-jelas bukan penelepon yang ia kehendaki. Wajah cantik Rose memucat ketika orang itu panjang lebar mengatakan sesuatu yang tentu saja tak diketahui siapapun kecuali dirinya. 

"Anda jangan coba-coba mengancam atau menggertakku. Kompleks Delucas bukan ranah kekuasaanmu barang sejengkal pun. Jangan sekali-sekali Anda berani untuk menginjakkan kaki ke tempat kediamanku ini. Aku sudah memberikan semua yang Anda pinta. Awas jika Anda berani membuka rahasia kita berdua kepada seorangpun dalam keluargaku!"

(bersambung minggu depan)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun