"Tak apa-apa, Leon!" Rani berusaha tenang, "Hanya, uh, bibiku, di Viabata. Beliau sangat cerewet, selalu menanyakan keadaanku. Sedang mengajar, tak baik menelepon untuk urusan pribadi. I'll call her back later!"
"Uh, okay. Mari belajar lagi." Leon sekali lagi harus memendam rasa penasarannya.
Tiba-tiba pintu perpustakaan terbuka lebar. Dokter Kenneth menyerbu masuk, "Maaf mengganggu, Semuanya. Mari berkumpul di ruang tengah, cepat!"
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H