Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 51)

28 Februari 2023   13:15 Diperbarui: 28 Februari 2023   13:23 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Grace masih sarapan di pantry, tak ingin keluar melihat kejadian menghebohkan itu. You know my little sister, Ma. Ia berbeda 180 derajat denganku."

"What about Orion?"

"Sejak tadi malam..." Leon sudah hampir kelepasan mengenai yang ia lihat sendiri dini hari tadi di CCTV, namun sadar tak ingin membuat kehebohan tambahan saat ini, "kurasa ia ada di kamarnya sendiri."

"Dan Nona Rani?"

"Kurasa... uh..." Leon merasa pipinya merona, untung ia mengenakan masker hingga ibunya tak melihat, "Nona Rani mungkin ketiduran, semalam tentunya diberi obat oleh Kenneth agar ia bisa beristirahat setelah merasa kurang enak badan!"

"Baiklah. Kehebohan pagi ini sudah cukup membuatku sedikit panik. Walau Everopa sudah masuk zona merah, kuharap tak sedikitpun jejak virus Octagon memasuki kompleks ini!" Lady Rose mulai tegas memberi petunjuk kepada semua pegawainya, "Tak ada orang luar yang boleh mendekati Kompleks Delucas. Sebaliknya, tak ada juga seorangpun dari kita boleh keluar dari pagar ini! Siapapun yang melanggar akan diisolasi, jika perlu, akan dihadiahi tindakan pencegahan yang tak ingin dilakukan! Sekian dan terima kasih!"

"Hei, Ma, bagaimana dengan tiga zombie di luar sana?" Leon tahu, istilahnya ini sedikit mengerikan, namun dirasanya paling tepat.

"Well, untuk dokter Kenneth, telah kusediakan sebuah lumbung kosong untuk dijadikan ruang isolasi dan laboratoriumnya. Ketiga zombie itu akan dibawa ke sana. Anak Muda, I remind you, do not enter!" Lady Rose sadar jika Leon sudah sering merasakan hukuman. Kali ini, putranya juga pasti akan menurut.

"Uh, yes, Ma'am. Aku juga tak berminat." Leon menjawab cepat-cepat. Namun dalam hati ia menambahkan, Untuk saat ini, ya. Tetapi nanti... astaga, aku harus memecahkan misteri Orion, misteri Rani, dan juga zombie-zombie ini! Kini semua mimpi buruk di deep web menjelma nyata!

***

Rani terbangun agak siang. Ia sempat mendengar dua suara kencang dari kejauhan, mirip letusan senjata api. Namun ia tak terlalu tertarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun