"Orion, kita sudah cukup lama berada di sini. Hari sudah berganti." Rani perlahan mengingatkan Orion yang masih terbaring di ranjang. Sang pengantin wanita masih berada di pangkuannya, baru saja menyelesaikan ritual cinta mereka kesekian kali.
Bahkan Orion belum lagi ingin melepaskan diri dari Rani yang kini sudah tak begitu malu-malu lagi. Wanita muda yang masih duduk manis di atas kedua pahanya memberi sebentuk pemandangan indah yang takkan pernah menjemukan untuk dipandang. "Ah, kita bisa berada di sini seminggu atau sebulan lagi, biar saja mereka mencari-cari kita!"
"Lady Rosemary bisa menyuruh atau menyewa siapapun untuk mencari kita! Seperti ia merekrut dokter bernama Kenneth Vanderfield itu!" Rani merasa kesal saat teringat betapa pria itu mencoba memeriksanya di ruang tamu.
"Kau betul. Kita masih harus bersandiwara untuk sementara. Hingga pernikahan palsuku dengan Rosemary berhasil terbongkar, kita harus berpura-pura tak terjadi apa-apa di antara kita!" Orion menegakkan diri dan bersandar pada divan. Masih terus memegang kedua tangan Rani, menggenggamnya erat dan hangat.
"Jadi, selama berada di depan keluarga Delucas, kita harus berpura-pura seakan-akan tak terjadi apa-apa di antara kita?" Rani merasa sedikit kesal dengan kenyataan bahwa mereka tak bisa membocorkan kepada siapapun di luar tembok kediaman Brighton.Â
"Ya. Maafkanlah aku. Semoga Rev. James segera kembali dengan semua yang kita butuhkan untuk bukti perbuatan licik Lady Rose dengan pendeta palsu itu. Juga surat-surat pernikahan kita yang sah. Bagaimana, bisalah kau sabar?"
"Yes, sure. I trust you, and I'll try to be patient!" Rani tak bisa tak percaya kepada suaminya yang sudah memberikannya kebahagiaan lahir batin berkali-kali malam ini.
"Terima kasih! Mungkin sudah saatnya kita berpisah untuk sementara dan berpura-pura tak ada apa-apa di antara kita! Kuharap sabar dan maafkanlah aku jika di hadapan wanita itu aku masih harus berakting sebagai suaminya!"
"Uh, jangan buat aku membayangkannya, karena jujur saja, aku sangat cemburu membayangkan dirimu bersamanya!" Kala teringat pada adegan pertama yang tersuguh di hadapannya secara tak sengaja saat itu, Rani menggeliat, hampir saja berhasil melepaskan diri dari Orion.
"Aku juga merasakan hal yang sama saat kau bersama dengan Kenneth, meskipun ia belum berbuat apa-apa terhadap dirimu!" Erat-erat pemuda itu menahan pengantinnya. Lalu dalam sekejap dengan segenap kekuatannya diraihnya tubuh Rani dan dibaringkannya di atas ranjang.
"Sekali lagi, dan yang ini takkan kulakukan sehalus mungkin, karena kau membuatku terbakar kecemburuan yang amat sangat. Dan aku harus memberimu hukuman yang manis, bersiap-siaplah!"