Rani sudah tahu semuanya semenjak tadi siang. Itulah rahasia terbesar yang Orion bisikkan di pantry. Tetap saja, gadis itu masih belum bisa mencerna seutuhnya begitu saja hanya dalam waktu beberapa jam!
Di Viabata dan Everlondon, ia belum pernah dekat dengan pria manapun sebelumnya. Kini, hanya dalam kurun waktu beberapa hari, haruskah ia menerima Orion Delucas, atau sebenarnya Orion Brighton, sebagai... Tidakkah ini terlalu cepat? Akankah ia sesali di kemudian hari?
Segera ditepiskannya semua keraguan konyol itu dan mencari topik pembicaraan lain, "Orion, to be honest, tempat tinggalmu ini begitu indah. Tak kalah mewah dengan kediaman Delucas. Hanya saja, perlu sedikit lebih dibersihkan!"
Orion tersenyum tipis, "Kami saat ini hanya bangsawan pinggiran, jatuh miskin gegara krisis besar yang diakibatkan pandemi virus Hexa. Semenjak ayahku tiada, ibu tak bisa menjalankan semua usaha Brighton begitu saja karena dulu tak dilibatkan beliau melakukannya, serta tentunya belum siap pada keadaan duka ini. Jadi, masih maukah kau menjadi pendamping sejatiku untuk selamanya?"
"Uh, so sorry for your loss, Orion! Sure. Aku tak menginginkan apapun darimu. Hanya kita dan masa depan semua orang yang masih kupikirkan!"
Orion membawa Rani ke ruangan tamu di main mansion Brighton. Tempat itu bersih, hanya sedikit temaram dan muram, berbeda sekali dengan milik Delucas yang selalu terang benderang dan ditunggui pelayan. Tak ada seorangpun penjaga maupun pelayan terlihat di mansion ini. Kelihatannya keluarga Brighton menghemat betul semua pengeluaran yang kurang perlu.
"Orion, My Son! Kau berhasil kembali untuk kedua kali!"
"Mama!" Orion menyapa ibunya. Mereka berpelukan mesra, "Ya. Aku berhasil datang lagi, terima kasih untuk doamu. Terima kasih sudah bekerjasama denganku tadi siang saat menerima telepon dari Rose!"
"Ya, dengan senang hati, aku juga sudah mulai mengerti semuanya, Anakku. Jadi, ini yang namanya Nona Maharani Cempaka?"
"How do you do, Milady Magdalene Brighton? My name is Maharani Cempaka. It feels very nice to meet you!" Rani menyapa wanita ibu kekasihnya dengan bahasa resmi Everopa seluwes mungkin.