Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 40)

23 Februari 2023   08:59 Diperbarui: 23 Februari 2023   09:00 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi edit pribadi

"Tunggu sebentar, Dokter Kenneth Vanderfield! Sebelum kau pergi ke sana..."

"Ya, Tuan Delucas?"

Dokter Kenneth dan Orion saling bertatapan, dingin dan penuh ketidakakraban. Semakin jelas jika mereka berdua takkan pernah bisa bersahabat, walau Kenneth belum dapat menduga apa yang telah terjadi.

"Ada satu hal yang kupintakan kepada Anda, Dok. Jangan ganggu Nona Maharani Cempaka tanpa sepengetahuan keluarga Delucas. Ia adalah staf guru di sini, mohon hormati dan perlakukan dengan baik." Orion berkata pelan sekali seakan tak ingin Rani mendengar kalimatnya.

"Baiklah, Tuan Orion Delucas. Sekadar informasi pribadi dariku saja, aku masih belum berpasangan dan berkeluarga. Seandainya Nona Maharani dan aku bisa berteman atau menjalin kedekatan, kuharap Anda sekeluarga tak keberatan." Kenneth tampaknya tak ingin mengalah begitu saja.

"Itu semua terserah Nona Maharani. Sekarang pergilah temui istriku dan  laksanakan apa yang menjadi tugasmu sebagai dokter!"

Kenneth tersenyum dingin, lalu berlalu. Orion memastikan pria itu menghilang di ujung koridor, lalu ia menyelinap masuk ke kamar.

"Rani!"

"Orion!"

Mereka seperti pasangan lama yang baru saja bertemu kembali setelah sekian lama. Tanpa dikomando, tubuh mereka bertemu dan saling berpeluk.

"Rani, orang itu tak berbuat apa-apa terhadapmu, bukan?" Orion sadar, mereka tak bisa berlama-lama berdua saja di tempat tertutup itu. Pelukan sesaat saja sudah cukup melegakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun