Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 38)

22 Februari 2023   13:36 Diperbarui: 22 Februari 2023   14:47 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Baiklah," gumam pemuda itu, berusaha untuk tak terpancing, mengalihkan perhatian kepada semua orang dan melanjutkan pengarahan Lady Rose, "kita segera tutup gerbang bagi pengunjung. Siapapun diharap waspada dan tak sembarangan bertemu dengan orang luar."


Pembagian bantuan pangan di gerbang utama kompleks Delucas pun segera ditutup. Beberapa puluh orang yang belum berhasil menerima jatah mereka terpaksa pulang dengan tangan hampa.


"Huh, lama menunggu, kami belum mendapatkan apa-apa. Sebagai sosialita, Lady Rosemary harus lebih peduli dan memberikan teladan lebih di ambang krisis seperti ini!" Beberapa penduduk Chestertown merasa tak suka dengan keputusan bubar mendadak itu.


Para petugas tak bisa berbuat apa-apa selain merapikan semua yang masih tersisa. "Maaf, kami terpaksa berbuat hal ini. Titah dari Lady Rosemary dan keluarga Delucas. Ayo, segera pulanglah ke rumah masing-masing. Jaga diri kalian baik-baik. Semoga tak terjadi hal yang tidak kita inginkan!"


***


Sepanjang sore hingga menjelang malam, terjadi perubahan besar-besaran di kediaman Delucas. Semua penjaga dikerahkan untuk membuat barikade super ketat di sekitar pagar utama dan perbatasan-perbatasan lahan. Gulungan-gulungan besar kawat berduri hingga CCTV dipasangkan setiap beberapa belas meter. Lady Rosemary turun tangan untuk memastikan tak ada celah sama sekali untuk siapapun atau apapun untuk keluar atau masuk. Kenneth mendampinginya kemanapun ia pergi, kelihatan sekali ia lebih 'diperlukan' daripada Orion untuk saat ini. Kedua remaja Leon dan Grace menghabiskan waktu di perpustakaan. Leon menghabiskan waktu di depan komputer, sementara Grace menghabiskan waktu dengan membaca semua buku yang ia sukai. Gadis itu masih belum bisa menerima kenyataan. Berbeda dengan kakaknya yang malah antusias, bersiap dengan apapun yang bisa sewaktu-waktu terjadi.

Rani yang tak begitu mengerti hanya menyaksikan semua kegiatan kediaman Delucas dari jauh, dari balkon paviliunnya sendiri. Sesekali dicobanya untuk menghubungi keluarga besarnya di Evernesia lewat chat ponsel. Sayangnya tak ada jawaban. Hanya ada satu centang kelabu pada layar ponsel. Dengan kecewa ia berkata kepada diri sendiri, "Astaga, semoga virus itu takkan pernah mencapai Evernesia, apalagi Viabata yang padat!"


"Hi, Rani, what are you doing? Mengapa kau berbicara sendirian?"


Sapaan hangat Orion itu nyaris membuat Rani melompat di tempat. Kehadiran pemuda itu selalu membuatnya berdebar-debar, antara senang dan cemas.


"Oh, hai! Aku, aku... tak apa-apa. Hanya sedang berusaha chat, menanyakan kabar keluarga besarku di Viabata. Sayangnya, belum ada jawaban apa-apa dari mereka!" Rani mencoba tenang. Ia belum terbiasa hanya berdua saja dengan Orion.


"Kuharap mereka semua baik-baik saja. Oh ya, kemungkinan besar mulai besok kediaman Delucas akan mengadakan lockdown lokal. Kita takkan bisa kemana-mana lagi entah untuk berapa lama. Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja. Persediaan makanan serta stok logistik kita masih cukup untuk beberapa bulan ke depan. Oh ya, by the way, sementara Lady Rosemary dan si dokter itu sedang sibuk, bagaimana jika kita..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun