Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 38)

22 Februari 2023   13:36 Diperbarui: 22 Februari 2023   14:47 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi edit pribadi

Orion, Rani dan Grace segera bergabung dengan beberapa belas orang yang sedang takzim mengikuti perkembangan berita terbaru di televisi. Tak seorangpun bicara atau berbisik-bisik, semua mata nyaris tak berkedip menatap layar LED besar super tajam, sementara telinga mereka mendengarkan setiap kata sang reporter yang berbicara dengan nada serius.


"Everlondon dilaporkan dalam ancaman bahaya besar setelah beberapa pasien pembawa infeksi virus misterius Everance terbukti menyusup ke dalam ruang kargo sebuah pesawat yang mendarat di bandara. Belum diketahui mengapa pasien yang belum lama ini menghilang dari Pharez sampai bisa berada di dalam pesawat itu, diduga keras mereka telah tertular dan masuk sebelum diadakan lockdown. Setelah berhasil dilacak dan 'dilumpuhkan' oleh yang berwajib, jumlah dan keberadaan pasti sisa-sisa 'kawanan' mereka hingga kini belum diketahui. Jasad mereka kini masih diteliti oleh tim EHO untuk kemudian akan dimusnahkan, karena dinyatakan 'sangat menular'. Virus misterius itu telah resmi dinyatakan sebagai Novel Octagon Virus atau 'virus Octagon jenis baru' oleh EHO. Memiliki bentuk serupa kristal segi delapan, virus Octagon diprediksi jauh lebih mematikan daripada 'virus pernapasan Hexa'. Sejauh ini, Octagon diketahui menular secara airborne atau melalui udara dan via kontak 'jarak dekat'. Bagaimana cara lain virus ini menular dan 'tindakan pencegahan sementara' akan segera ditayangkan oleh EHO setelah tayangan breaking news  ini.

Everlondon kini resmi dinyatakan tertutup bagi semua pendatang. Semua jalur transportasi ke dalam dan ke luar kota telah diblokir, walaupun kami belum mendapatkan informasi apakah tindakan pencegahan ini dapat menghambat perkembangan virus Octagon atau tidak!


Semoga tragedi pandemi global tak terulang kembali. Diharapkan semua penduduk Everopa waspada, kembali mengenakan masker, menjaga kesehatan, serta tetap tenang. Terima kasih dan tetaplah mengikuti instruksi pihak berwenang yang akan kami tayangkan update-nya setiap jam di EverTV, selamat sore!"


"Oh, no, jadi kita semua kembali mengenakan masker?" Leon agaknya tak begitu suka pada 'saran' itu.


Dokter Kenneth menimpali, "Jika kita terpaksa keluar dari kompleks ini, kurasa, betul sekali. Ingat, saat masih ada virus Hexa, bahkan yang patuh menjalankan protokol kesehatan pun masih bisa terkena!"


"Uh, mengerikan. Kita mungkin takkan pernah lagi bisa lagi jalan-jalan ke Everlondon, barangkali untuk selamanya!" Grace meratap sedih.


"Uh, maaf, Grace. I'm so sorry. Aku juga..." Rani kehilangan kata-kata, "seharusnya aku bersyukur, saat ini sudah cukup jauh dari Everlondon. Ternyata Tuhan punya rencana baik untukku."


Mendengar itu Orion turut tersenyum kecil, namun segera lenyap dari wajahnya. Khawatir jika ekspresinya akan tertangkap oleh semua yang hadir lalu menimbulkan kecurigaan, disembunyikannya perasaan secepat mungkin. Dalam hatinya ia membenarkan, Ya, jika saja Rani tak berada di sini, mungkin untuk selamanya aku takkan bertemu dengannya, juga takkan pernah akan tahu jika Lady Rose 'menjebakku' sedemikian rupa.


Lady Rosemary segera mematikan televisi dan memulai percakapan serius. "Well, semuanya, kelihatannya situasi dan kondisi dunia Ever hari ini kian menyedihkan. Kemarin malam dokter Kenneth telah memberi kita peringatan pertama. Semua bencana ini tak dapat diprediksi, tak dapat dicegah. Sebagai pemimpin di kediaman Delucas, aku tak ingin jika ada satu orangpun dari antara kita yang terkena infeksi seperti ini. Sesuatu yang mungkin belum tiba di Chestertown dan juga tak terlihat mata. Tetapi, tak ada salahnya jika kita tetap waspada! Kita akan bekerjasama melalui semua ini. Ingat, mulai saat ini, tak ada yang boleh keluar kompleks Delucas tanpa izin!" Saat mengatakan itu, tatapan Lady Rose tegas tertancap pada mata cokelat Orion.


"Baiklah," gumam pemuda itu, berusaha untuk tak terpancing, mengalihkan perhatian kepada semua orang dan melanjutkan pengarahan Lady Rose, "kita segera tutup gerbang bagi pengunjung. Siapapun diharap waspada dan tak sembarangan bertemu dengan orang luar."


Pembagian bantuan pangan di gerbang utama kompleks Delucas pun segera ditutup. Beberapa puluh orang yang belum berhasil menerima jatah mereka terpaksa pulang dengan tangan hampa.


"Huh, lama menunggu, kami belum mendapatkan apa-apa. Sebagai sosialita, Lady Rosemary harus lebih peduli dan memberikan teladan lebih di ambang krisis seperti ini!" Beberapa penduduk Chestertown merasa tak suka dengan keputusan bubar mendadak itu.


Para petugas tak bisa berbuat apa-apa selain merapikan semua yang masih tersisa. "Maaf, kami terpaksa berbuat hal ini. Titah dari Lady Rosemary dan keluarga Delucas. Ayo, segera pulanglah ke rumah masing-masing. Jaga diri kalian baik-baik. Semoga tak terjadi hal yang tidak kita inginkan!"


***


Sepanjang sore hingga menjelang malam, terjadi perubahan besar-besaran di kediaman Delucas. Semua penjaga dikerahkan untuk membuat barikade super ketat di sekitar pagar utama dan perbatasan-perbatasan lahan. Gulungan-gulungan besar kawat berduri hingga CCTV dipasangkan setiap beberapa belas meter. Lady Rosemary turun tangan untuk memastikan tak ada celah sama sekali untuk siapapun atau apapun untuk keluar atau masuk. Kenneth mendampinginya kemanapun ia pergi, kelihatan sekali ia lebih 'diperlukan' daripada Orion untuk saat ini. Kedua remaja Leon dan Grace menghabiskan waktu di perpustakaan. Leon menghabiskan waktu di depan komputer, sementara Grace menghabiskan waktu dengan membaca semua buku yang ia sukai. Gadis itu masih belum bisa menerima kenyataan. Berbeda dengan kakaknya yang malah antusias, bersiap dengan apapun yang bisa sewaktu-waktu terjadi.

Rani yang tak begitu mengerti hanya menyaksikan semua kegiatan kediaman Delucas dari jauh, dari balkon paviliunnya sendiri. Sesekali dicobanya untuk menghubungi keluarga besarnya di Evernesia lewat chat ponsel. Sayangnya tak ada jawaban. Hanya ada satu centang kelabu pada layar ponsel. Dengan kecewa ia berkata kepada diri sendiri, "Astaga, semoga virus itu takkan pernah mencapai Evernesia, apalagi Viabata yang padat!"


"Hi, Rani, what are you doing? Mengapa kau berbicara sendirian?"


Sapaan hangat Orion itu nyaris membuat Rani melompat di tempat. Kehadiran pemuda itu selalu membuatnya berdebar-debar, antara senang dan cemas.


"Oh, hai! Aku, aku... tak apa-apa. Hanya sedang berusaha chat, menanyakan kabar keluarga besarku di Viabata. Sayangnya, belum ada jawaban apa-apa dari mereka!" Rani mencoba tenang. Ia belum terbiasa hanya berdua saja dengan Orion.


"Kuharap mereka semua baik-baik saja. Oh ya, kemungkinan besar mulai besok kediaman Delucas akan mengadakan lockdown lokal. Kita takkan bisa kemana-mana lagi entah untuk berapa lama. Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja. Persediaan makanan serta stok logistik kita masih cukup untuk beberapa bulan ke depan. Oh ya, by the way, sementara Lady Rosemary dan si dokter itu sedang sibuk, bagaimana jika kita..."


Orion mendekat tanpa ragu-ragu kepada Rani, dibisikkannya sesuatu di telinga gadis itu. "Malam ini saatnya. Kita akan melakukan hal itu."


Rani semakin gugup. "I-i-itu? Apa itu?" 

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun