"Namanya Edward Bennet, dan ia belum pernah lulus pendidikan kependetaan manapun. Mengundurkan diri dari seminari dengan alasan pribadi yang tak diketahui."
Orion sesungguhnya terkejut, tetapi tak mampu berkata-kata lagi. Ia nyaris tak mampu menyembunyikan senyum dari sang pendeta yang keheranan.
"Jika pernikahanku tak sah karena diberkati oleh orang yang tak mempunyai kuasa untuk itu, berarti kami tak sungguh-sungguh telah menjadi suami istri? Terima kasih, Rev. James!"
Orion yang kelihatan girang dan bukan seperti yang diduganya semula menimbulkan pertanyaan besar bagi sang pendeta. "Astaga, Anda malah senang?"
"Ya, karena dengan demikian sebenarnya aku seorang pria bebas, bukan seorang suami yang terikat! Betulkah demikian, Rev. James?"
"Tentu saja. Apakah kalian berdua... tunggu dulu, benarkah dugaan saya jika Anda sesungguhnya tak ingin benar-benar menikah dengan Lady Rosemary?"
Orion tak dapat mengelak lagi. "Semua karena salahku juga, ibuku yang memintaku untuk menjalani semua ini. Dan aku yang mencintai beliau serta seluruh keluargaku, tanpa banyak berpikir, menyetujuinya begitu saja."
"Pernikahan yang tak sah tentu saja tak memiliki kekuatan hukum maupun direstui Yang Maha Kuasa. Anda dan Lady Rose kurasa harus mengadakan entah ritual sesungguhnya..."
Orion cepat menukas, "Atau sebaliknya, segera berpisah!"
Nada girang pemuda itu mengejutkan Rev. James, tetapi sudah diduganya jika Orion sungguh-sungguh mendambakan hal itu. Â "Mengapa Anda berkata demikian?"
"Karena aku sudah memiliki kekasih, dan kali ini aku serius. Dialah cinta terakhirku! Dan aku datang kemari untuk memohon kepadamu, Rev. James..." Orion mendekat dan membisikkan sesuatu ke dekat telinga pelayan Tuhan itu, "Jadilah pendeta yang melayani pemberkatanku. Cukup hanya kita bertiga yang tahu; Anda, aku dan calon istri sungguhanku!"