Maharani segera tiba di paviliunnya, tak bisa memungkiri lebih lama jika petualangan kecilnya siang ini, walau hanya beberapa saat saja, begitu mendebarkannya. Bagaimana mungkin ia bisa begitu saja menerima cinta Orion di atas bukit berpemandangan sungai nan indah itu? Ditutupnya wajahnya, merasa malu sendiri.
Semua ini salah, tak bisa dibenarkan! Aku harus coba untuk menjauhi Orion mulai dari sekarang!
Tapi, tidak, mengapa sempat terpikir olehku jika hal yang kulakukan ini tak sepenuhnya salah? Orion terpaksa menikah dengan Rose! Sebagai putra yang berbakti, ia hanya terdesak menuruti mentah-mentah permintaan ibu kandungnya sebagai alat pemenuh janji, pelunas utang!
Maharani hanya bisa menitikkan air mata. Ia tak bisa memutuskan apapun saat ini. Pasrah, dibaringkannya tubuhnya yang letih di atas ranjang. Ia butuh beristirahat sejenak dari semuanya, berpikir jernih mengenai semuanya.
Mungkin betul, sebelum terlanjur terjatuh lebih dalam bersama pria itu, aku harus segera pergi dari sini!
***
"Come to the bath tub with me, Orion! Aku ingin sekali bersamamu di dalam sini!"
Lady Rosemary tak ragu-ragu melepaskan semua yang melekat di tubuhnya dan mencelupkan diri ke bath tub bulat besar yang cukup untuk dua orang dewasa itu. Di dalamnya penuh busa sabun putih nan wangi, lembut dan hangat, begitu mengundang!
Orion berdebar-debar, hampir lupa menelan ludah. Ia sudah beberapa kali menatap dan menikmati kulit mulus istrinya, walau belum sampai menikmati yang sesungguhnya. Ia belum ingin. Ia belum bisa jatuh cinta.
Hatinya sudah memilih yang lain. Orion hanya bisa memikirkan gadis itu. Ia tak ingin lagi mencoba dengan yang satu ini.
"Tunggu apa lagi, Orion, My Handsome Prince! Ayo, temanilah aku di dalam sini! I want to see your divine body! I want to feel you deep within me!"