Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 22)

13 Februari 2023   08:43 Diperbarui: 13 Februari 2023   09:21 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maharani segera tiba di paviliunnya, tak bisa memungkiri lebih lama jika petualangan kecilnya siang ini, walau hanya beberapa saat saja, begitu mendebarkannya. Bagaimana mungkin ia bisa begitu saja menerima cinta Orion di atas bukit berpemandangan sungai nan indah itu? Ditutupnya wajahnya, merasa malu sendiri.

Semua ini salah, tak bisa dibenarkan! Aku harus coba untuk menjauhi Orion mulai dari sekarang!

Tapi, tidak, mengapa sempat terpikir olehku jika hal yang kulakukan ini tak sepenuhnya salah? Orion terpaksa menikah dengan Rose! Sebagai putra yang berbakti, ia hanya terdesak menuruti mentah-mentah permintaan ibu kandungnya sebagai alat pemenuh janji, pelunas utang!

Maharani hanya bisa menitikkan air mata. Ia tak bisa memutuskan apapun saat ini. Pasrah, dibaringkannya tubuhnya yang letih di atas ranjang. Ia butuh beristirahat sejenak dari semuanya, berpikir jernih mengenai semuanya.

Mungkin betul, sebelum terlanjur terjatuh lebih dalam bersama pria itu, aku harus segera pergi dari sini!

***

"Come to the bath tub with me, Orion! Aku ingin sekali bersamamu di dalam sini!"

Lady Rosemary tak ragu-ragu melepaskan semua yang melekat di tubuhnya dan mencelupkan diri ke bath tub bulat besar yang cukup untuk dua orang dewasa itu. Di dalamnya penuh busa sabun putih nan wangi, lembut dan hangat, begitu mengundang!

Orion berdebar-debar, hampir lupa menelan ludah. Ia sudah beberapa kali menatap dan menikmati kulit mulus istrinya, walau belum sampai menikmati yang sesungguhnya. Ia belum ingin. Ia belum bisa jatuh cinta.

Hatinya sudah memilih yang lain. Orion hanya bisa memikirkan gadis itu. Ia tak ingin lagi mencoba dengan yang satu ini.

"Tunggu apa lagi, Orion, My Handsome Prince! Ayo, temanilah aku di dalam sini! I want to see your divine body! I want to feel you deep within me!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun