Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 9)

6 Februari 2023   13:07 Diperbarui: 6 Februari 2023   13:19 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokumen pribadi

"Oh, tentu saja!" Orion menyetujuinya, agak terlalu gembira, yang segera ia sesali sebab akan membuat istrinya itu curiga.

Tetapi kali ini nada suara pemuda itu tak terlalu ditanggapi, Rose dengan santai melanjutkan, "Kalian berdua tentu saja mengerti posisi masing-masing, jadi berlakulah sopan santun seperti halnya keturunan bangsawan muda dan nona tamu agung terhormat!"

"Terima kasih, Lady Rose. Sungguh sebuah kehormatan bagiku!" Maharani mengangguk hormat walau masih tak percaya jika ia begitu saja diberi kesempatan berjalan-jalan sejenak jauh dari siapa-siapa, walau masih di kediaman Delucas, bersama Orion.

Tak seberapa lama, udara segar pegunungan menyegarkan Maharani yang siang itu dibawa tur keliling berjalan kaki bersama Orion. Mereka masih bersikap formal bagaikan tamu dan tuan rumah, seakan entah kompak atau enggan karena begitu banyak mata mengawasi. Pemandangan khas pedesaan sangat permai dan indah, walau suasana musim gugur masih terasa. Pekerja-pekerja di kompleks kediaman Delucas masih bertugas di posisi masing-masing. Jumlahnya tak banyak, mungkin puluhan orang saja, namun peternakan-perkebunan yang mereka kelola semua berjalan dengan baik.

"Jadi, di sini semua bahan makanan dan minuman kita diproduksi sendiri?"

"Ya. Kami juga menjual sebagian besar produk sayuran, buah-buahan, dairy dan poultry kami di Chestertown. Jadi kompleks Delucas bisa dibilang sangat mandiri dalam menghasilkan segalanya."

"Wah, hebat sekali. Pantas semua hidangan di sini begitu segar dan lezat," puji Rani dengan kagum dan tulus.

"Sayangnya begitu tiba di sini, akan sangat jarang atau tak bisa sering main ke kota." Orion sepertinya keceplosan, "Ups, maaf, maksudku, dulu memang aku hidup di Everlondon. Pemuda kota besar, barangkali sama sepertimu dulu di Viabata."

"Everlondon sangat berbeda dengan Viabata yang panas. Makanan di Evernesia sangat banyak dan murah meriah, sedangkan di Everlondon sedikit lebih mahal untuk ukuran sakuku."

"Tenang saja, di sini semua kebutuhanmu terjamin. Oh ya," Orion berhenti sejenak, mereka kini berada sedikit jauh dari area pekerja, menepi di jalan setapak berpohon-pohon yang sepi, "sesekali, kita mungkin bisa turun ke Chestertown bersama-sama, jika kau tak keberatan? Well, berbelanja untuk kebutuhan lain mingguan dan sebagainya? Pasti Lady Rosemary mengizinkan, beliau takkan keberatan, karena beliau tak suka berbelanja selain ke butik atau ke salon."

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun