Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dear Hater, Wo Ai Ni (1 Dari 3)

29 Januari 2023   07:00 Diperbarui: 6 Februari 2023   10:13 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi edit pribadi

Misalnya saja Heni Wendarto. Gadis itu Aini kenal di dunia maya saja, belum jadi teman di dunia nyata. Heni Aini kenal di sebuah komunitas dunia maya. Beda kota, sepertinya akan sulit bagi Aini bisa bertemu dengan Heni. Dan mungkin juga tidak akan pernah bertemu.

Heni sangat tidak suka kepada Aini. Seperti kata Heni beberapa saat silam di dunia maya kepada Aini, wo hen ni. Artinya, aku membenci kamu.

Walau pernah 'sebuku' dengan Heni lewat karya tulis antologi sebuah penerbit indie, sepertinya akan sulit bagi Aini untuk bisa bersahabat dengan Aini. Heni yang juga seorang penulis adalah seorang penulis fiksi 'panas'. Kisahnya berseliweran di beberapa platform dan dilanggani ratusan ribu orang pembaca, konon adalah emak-emak berdaster lebar.

Heni beda jalan dan lalu beda nasib dengan Aini. Berkat kelihaiannya menulis panas, kadang dengan kata-kata yang buat jengah, ia berhasil naik daun dengan cepat. Hanya beberapa waktu setelah Heni meluncurkan sebuah novel online dengan judul panas, ia langsung berada di beranda platform novel online ternama di Indonesia. Tidak pernah turun beranda, malahan Heni dikontrak eksklusif untuk karya-karya selanjutnya. Artinya, Heni akan terus mendulang Dolar Amerika dengan tiada henti-hentinya.

"Mari kita menulis bersih, kembalikan literasi Indonesia yang layak baca. Ayo, kita terakan kata-kata yang bisa mencerdaskan bangsa!" Demikian Aini sebagai kenalan di dunia maya kerap memperingatkan para penulis melalui artikel-artikel lepas yang kerap ia bagikan di media-media nasional. Walau kurang didengarkan, tetap setia Aini gaungkan.

Sayangnya Heni merasa sakit hati dan kurang bisa menerima semua tulisan Aini itu. "Hah, tahu apa 'sih dia? Siapa dia? Mengapa ia sepertinya kurang senang jika kami menulis panas demikian? Apa hanya sok-sokan saja, cari muka? Takut lahan tulisannya terampas?"

Demikian sejuta duga Heni, hingga ia jadi benar-benar membenci Aini tanpa Aini ketahui.

(Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun