Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Episode 19: Cursed Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

5 Januari 2023   16:11 Diperbarui: 6 Januari 2023   05:06 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain dokumentasi pribadi

Sambil menyeringai menikmati kerakusanku yang seperti hewan peliharaan yang baru dilepaskan dari kurungan, Si Tua berkata lagi,

"Kau harus tetap hidup, tetap sehat dan kuat dan juga siap untuk Hari Penghakiman yang akan segera tiba! Hanya sebentar lagi, tak lama lagi! Pembalasanku pada Zeus Vagano akan segera kau laksanakan dengan hadiah kebebasanmu untuk selama-lamanya!"

Ocean, Sky, ya... kalian berdua tujuan utamaku! Aku masih sangat ingat. Juga aku teringat pada Emily. Mengingat setiap momen Ocean mencium bibir Emily saja aku sudah sangat terbakar, inikah yang dinamakan cemburu?

Aku tak mencintai Emily, tapi aku sangat terobsesi padanya!

Bila saja malam ini aku bisa kembali ke atas sana, akan kulakukan semua yang kumau sesuka hatiku, karena aku sudah tak takut lagi sekarang!

Ia adalah tujuanku juga sekarang.

Setelah Si Tua pergi, meninggalkanku dengan bekal makanan dan minuman yang cukup untuk berhari-hari, aku pun berpesta.

Bukan hanya dengan makanan dan minuman yang bagiku melebihi kenikmatan seumur hidup ini! Tapi juga karena tanganku sudah bebas, aku bisa melakukan 'hal itu' lagi.

Sambil membayangkan Emily, berimajinasi liar menelusuri tubuhnya dengan mata dan tanganku yang kasar dan penuh luka ini. Mencium bibir mungilnya seperti yang Ocean lakukan, lalu melampiaskan nafsu terkutukku sepuasnya pada tubuh mungil nan molek, yang ingin kucabik habis-habisan bagaikan bunga mawar pink yang terberai! Lalu kuperawani sebuasnya, sepuas-puasnya sebelum Ocean sempat memilikinya. Ha ha ha ha ha!

(Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun